Menyakinkan dalam hati dan pikiran pada masa dan sesama untuk bisa mengemas kata ituÂ
mampu melekat tertanam sampai kerelungÂ
ketika saat diharapkan kehadirannya kata itu  mampu mewujudkan
sebuah pertanggungjawabanÂ
walau ada percabangan ranting menusuk berusaha memberikan pengaruh sebagai kerikil godaanÂ
dengan tanggap kita mampu mengukir kata percayaÂ
apalagi dalam genggam sedini kata itu seketika  mampu menghempas halauan
Aku percaya
Aku percaya, Allah bersama aku ketika sela hidupku  kehadiran kata khilaf pertama Dia yang memberikan pengampunanÂ
Aku percaya Allah memberikan aku kenikmatan merasakan keindahan alam fana ini yang aku sendiri tak mampu menjabarkan
ketika aku bahagia aku hanya melafalkan Alhamdulillah rasa syukur pada-Nya