Mohon tunggu...
Wiwin Imanuha
Wiwin Imanuha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Perfect is Being Myself!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Lebih Dekat Psikologi Klinis I

25 Februari 2014   07:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:29 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Well, ladies and gentlemen, kita memasuki lembar pertama mata kuliah PSIKOLOGI KLINIS, yakni Pengantar Psikologi Klinis I.

Nah, apasih sebenarnya Psikologi Klinis itu?? Pertamanya aku pikir itu akan membahassemacam psikologi faal, mengenai anatomi tubuh manusia, lobotomy (bedah otak), dan sebagainya. Namun Divisi Psikologi Klini dari American Psychological Association (APA) menjelaskan:

Bidang psikologi klinis mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teori dan praktik untuk memahami, memprediksi, dan mengurangi maladjustment, diabilitas, dan ketidaknyamanan dan memperbaiki adaptasi, penyesuaian, dan perkembangan pribadi manusia. Psikologi klinis difokuskan pada aspek-aspek intelektual, emosional, biologis, psikologis, social, dan perilaku dari fungsi manusia seumur hidupnya, di berbagai macam budaya, dan di semua tingkat social-ekonomi. (APA Division 12, dalam Psikologi Klinis, 2007)

Dari penjelasan di atas, kita sudah mengetahui pengertian, ruang lingkup, sekaligus orientasi dari psikologi klinis. Psikologi klinis, dimana kata “clinical” dari bahasa Yunani “klinike” artinya praktik medis di tempat tidur untuk orang sakit (sickbed). Jadi Psikologi klinis merupakan salah satu cabang psikologi yang lebih mengedepankan dalam proses praktiknya (terapan), yakni penanganan, penganalisisan, dan pendiagnosisan penyakit-penyakit jiwa, e.g abnormalitas dan disabilitas.

Lalu bagaimana psikologi klinis ini bisa muncul? ilmu psikologi muncul pada akhir abad ke-19 di Eropa dan Amerika. Witmer merintis sebuah journal yang disebut Psychological Clinic pada tahun 1907. Seiring berjalannya waktu, para psikolog menemukan dan mengembangkan berbagai macam teknik asesmen dalam perempat abad ini. Psikologi klinis mulai dikenal dan diterapkan dengan menambahkan berbagai tes, seperti tes intelegensi, tes binet, dll. Selama dua atau tiga decade setelah Perang Dunia II, psikologi kinis benar-benar menjadi profesi yang mandiri. Singkat cerita, pada tahun 1970-an, setekah melalui perjuangan panjang, psikologi klinis mulai diakui oleh perusahaan-perusahaan asuransi kesehatan sebagai penyedia layanan kesehatan yang independen. Terlahir dari sebuah training conference APA di Vail Colorado, sebuah program pendidikan alternatif diakui pada tahun 1973. Hal inilah yang menyebabkan ‘ledakan’ produksi psikologi klinis.

Demikianlah singkat pengenalan tentang Psikologi Klinis I, masih ada bagian kedua lho. Please look forward to it. :D

P.S : You’ve read the article above, ryt? So please leave comments and give some suggestions to make the article better.

That it can make me realize that I’m not the only one who read the article. kkkkk

References:

Sundberg, Norman D. dkk. (2007). Psikologi Klinis edisi 4. Yogyakarta: Pustaka belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun