Entrepreneur diartikan sebagai orang yang berani atau perkasa dalam usaha/bisnis. Hal ini tentunya harus ada dalam diri bangsa Indonesia, apalagi Indonesia masih dikategorikan sebagai negara berkembang.
Kondisi geografis Indonesia yang terletak di jalur perdagangan Internasional membuka kesempatan yang sebesar-besarnya untuk menunjang sistem perekonomian dalam negeri dengan memperkenalkan berbagai produk dari pengolahan bahan baku yang melimpah di negeri ini. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di bidang ekonomi di kancah Internasional.
Richard Cantillon yang dianggap sebagai pencetus istilah entrepreneur menyebutkan bahwa inti dari kegiatan entrepreneur adalah menanggung resiko, menurutnya entrepreneur adalah mereka yang membayar harga tertentu untuk produk tertentu untuk kemudian menjualnya dengan harga yang tidak pasti, sambil membuat keputusan tentang membuat upaya mencapai dan memanfaatkan sumber-sumber daya dan menerima resiko berusaha.
Peran pemuda sangat diperlukan dalam proses pengembangan sektor perekonomian ini kedepan. Sejarah membuktikan bahwa perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari semangat dan kinerja para pemuda yang memiliki vitalitas dan keuletan tinggi. Untuk memberdayakan para pemuda dalam memajukan daerah, diperlukan strategi jitu untuk melaksanakannya dengan mempromosikan juga olahan terbaik dari dalam daerah.
Menurut Seels & Richey (Alim Sumarno, 2012) pengembangan berarti proses menerjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik. Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran. Sedangkan menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno, 2012) pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisis kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh generasi muda dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran . Salah satunya dengan berwirausaha. Modal utama dalam berwirausaha adalah kemauan, keuletan dan percaya diri untuk bersungguh-sungguh menjalankan usaha.
Menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini, terutama di usia muda, diyakini bisa menciptakan individu-individu yang kreatif dan kaya akan inovasi. Seperti halnya SMA lain, SMA Yayasan Master Indonesia juga memiliki mata pelajaran Pendidikan Kewirausahaan (PKWU).