Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadan, Sangat Mengesankan!

2 April 2023   03:31 Diperbarui: 2 April 2023   05:16 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masjid di pedesaan (Sumber: tribunnews.com)

Tadarusan adalah sebuah kegiatan membaca al-Qur'an bersama-sama. Satu orang membaca, yang lain menyimak. Selesai satu orang, kemudian dilanjut dengan yang lain. Terus begitu bergantian sampai semua kena giliran.  

Dalam acara tadarusan posisi peserta yang hadir biasanya melingkar berbentuk letter "U" atau letter "O". Besar atau kecilnya lingkar tergantung banyak atau sedikitnya peserta tadarusan.

Dalam satu kali tadarusan, banyaknya ayat AL-Qur'an yang dibaca biasanya satu juz. Hal itu dengan kalkulasi bahwa dalam satu bulan selesai semua 30 juz.

Setelah selesai tadarusan, orang-orang kemudian pulang. Mungkin sekira pukul setengah 10 atau pukul 10 malam.

Akan tetapi jika di atas tanggal 20 bulan Ramadan, setelah tadarusan tidak langsung pulang. Orang-orang kemudian melaksanakan salat sunnah lailatul qadar berjamaah.

Sebagian anak-anak dan remaja laki-laki terutama yang tinggal di sekitar masjid, setelah salat lailatul qadar tidak pulang. Mereka tidur di masjid. Hal itu dikarenakan mereka nanti akan membangunkan orang-orang untuk bangun sahur.

Mereka membangunkan orang-orang untuk sahur biasanya mulai pukul 02.00 dini hari. Caranya, ada yang melalui pengeras suara. Tapi ada juga yang berkeliling kampung sambil bawa bedug.

Datang waktu shubuh, orang-orang kembali berdatangan ke masjid untu melaksanakan salat shubuh berjamaah. Setelah itu dilanjutkan dengan kuliah shubuh.

Kuliah shubuh berlangsung kurang lebih 30 menit sampai satu jam. Pukul 06.00 pagi kegiatan kuliah shubuh selesai. Orang-orang kemudian pulang bersama-sama. Anak-anak dan remaja pulang dengan riang, karena biasanya di jalan mereka saling bersenda gurau.

Jika bulan Ramadan berbarengan dengan waktu libur sekolah, sepulang kuliah shubuh sebagian anak-anak tidak langsung pulang ke rumah. Mereka kemudian melakukan kegiatan ngabeubeurang.   

Kegiatan ngabeubeurang biasanya dilakukan dengan cara melakukan permainan bersama. Seperti bermain sepak bola atau melakukan beberapa permainan tradisional.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun