Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Kebangkitan Milan

1 November 2021   22:55 Diperbarui: 1 November 2021   23:00 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli (sumber : kompas.com)

Entah apa yang terjadi dengan AC Milan di Liga Champions UEFA musim 2021-2022 ini. Dalam tiga pertandingan fase Grup B Liga Champions UEFA, tim asuhan Stefano Pioli ini belum sekali pun memenangi pertandingan. Malah seri pun tidak pernah.

Dalam tiga pertandingan itu Milan menelan tiga kali kekalahan. Kekalahan pertama Milan dapatkan dari Liverpool dengan skor 2-3. Kemudian di pertandingan kedua dan ketiga, Milan kalah masing-masing 1-2 dari Atletico Madrid dan 0-1 dari Porto.

Hal tersebut membuat i Rossoneri belum mendapatkan satu poin pun. Milan pun berada di dasar klasemen sementara Grup B di bawah Porto (poin 4), Atletico Madrid (poin 4),  dan Liverpool (poin 9).

Peserta Liga Champions lain yang senasib dengan Milan, yakni sama-sama belum mendapatkan satu poin pun ada 3 tim. Ketiga tim itu adalah RB Leipzig (Grup A), Besiktas (Grup C), dan Malmo (Grup H).

Ketiga tim di atas mungkin bisa disebut "wajar" kalau pun belum mendapatkan satu poin pun dan berada di dasar klasemen grup. Sebab ketiga tim itu bukan tim elit Eropa dan merupakan tim medioker. Tapi tidak dengan Milan.

Milan adalah tim mapan nan berpengalaman di Liga Champions. Milan juga merupakan pemegang gelar terbanyak kedua Liga Champions setelah Real Madrid. Milan tercatat pernah 7 kali mengangkat trofi "Si Kuping Lebar".    

Diantara semua grup Liga Champions UEFA musim 2021-2022, Grup B mungkin bisa disebut sebagai grup "neraka". Sebab -kecuali Atletico Madrid-, semua tim yang tergabung di Grup B merupakan mantan juara Liga Champions.

Tim pertama Liverpool. Liverpool adalah tim pemegang gelar terbanyak ketiga Liga Champions setelah Real Madrid dan AC Milan. Liverpool adalah pemegang 6 gelar Liga Champions.

Selanjutnya Porto. Porto juga pernah merasakan mewahnya menjadi juara Liga Champions. Porto merupakan pemegang 2 gelar Liga Champions.  

Terakhir Atletico Madrid. Kendati belum sekali pun mengangkat trofi "Si Kuping Lebar", tapi Atletico pernah merasakan atmosfir final Liga Champions sebanyak tiga kali. Mungkin Atletico kurang beruntung saja, tak pernah sekali pun memenangi pertandingan final.

Walau pun Grup B merupakan grup "neraka", harusnya tidak menjadi alasan bagi Milan untuk terpuruk. Kualitas para pemain Milan saat ini juga tidak bisa disebut buruk, Para pemain Milan masih bisa bersaing dengan para pemain Liverpool. Apalagi dengan para pemain Atletico atau Porto.

Anehnya, kondisi Milan di Liga Champions tidak terjadi di Serie A. Performa Milan di Serie A bisa dikatakan normal-normal saja.

Di Serie A, Milan masih superior, masih dominan. Saat ini Milan berada di papan atas Serie A dan belum terkalahkan. Bersama Napoli yang sama-sama mengoleksi 31 poin, Milan kini memuncaki klasemen sementara Serie A.

Dengan demikian, performa Milan yang melempem di Liga Champions memang sedikit mengherankan. Sebab hal yang sama tidak terjadi di Serie A.

Saat ini Milan masih memiliki waktu untuk memperbaiki performa dan membuktikan kualitasnya di Liga Champions. Milan masih memungkinkan untuk bangkit dan bersaing dengan tim-tim elit Eropa lainnya.

Pertandingan fase Grup B masih menyisakan tiga pertandingan lagi. Di sisa tiga pertandingan itu Milan akan menghadapi Porto (04/11), Atletico (25/11), dan terakhir Liverpool (08/12).

Walau pun poin Milan saat ini masih nol, tapi jika Milan mampu memenangi semua pertandingan sisa, Milan berpeluang lolos ke fase berikutnya, yakni fase knock out 16  besar.

Akan tetapi walau pun Milan mampu memenangi semua pertandingan sisa, hal itu memang belum menjamin tim saudara Inter Milan itu lolos ke fase knock out 16  besar. Ada syarat lain yang harus terpenuhi, yakni Liverpool bisa mengalahkan atau minimal bermain seri dengan dua tim ini, Atletico dan Porto.

Hitung-hitungannya jika Milan mampu menyapu tiga pertandingan sisa dengan kemenangan, maka Milan akan mendapatkan poin maksimal 9. Kemudian jika Liverpool mampu meraih kemenangan atas Atletico dan Porto, maka poin maksimal Liverpool menjadi 15.

Sementara itu jika Liverpool bermain seri dengan Atletico dan Porto, maka poin maksimal Liverpool menjadi 11. Di sisi lain, koleksi poin Atletico atau Porto paling banyak 7 poin. Jumlah poin sebanyak itu masih berada di bawah Milan.

Kalau "skenario" itu berjalan, berarti Liverpool akan finish menjadi juara Grup B. Sementara Milan akan finish di posisi runner up. Liverpool dan Milan pun akan melaju ke fase berikutnya.

Milan adalah tim besar yang sudah banyak makan asam garam Liga Champions. Harusnya Milan bisa bangkit dari keterpurukan.

Para pecinta sepak bola, terlebih lagi para fans Milan sendiri saat ini mungkin sedang harap-harap cemas menanti kebangkitan Milan. Apakah Milan mampu melakukannya? Kita lihat saja di tiga pertandigan sisa fase Grup B.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun