Kalau tidak dijaga lidah bisa berbohong, memaki, memfitnah, menghasut, melakukan ujaran kebencian, menyebar hoax, dan lain-lain. Dampak dari lidah yang tidak terjaga seperti itu bisa menimbulkan kegaduhan, permusuhan, pertengkaran, dan lain-lain yang sifatnya merugikan pihak lain.
Demikian pula halnya dengan tangan. Kalau tidak dijaga tangan bisa memukul, menampar, Â membunuh, dan hal lainnya yang bisa menyakiti orang lain.
Di era media sosial seperti  saat ini, tantangan untuk bisa menjaga lidah dan menjaga tangan mungkin lebih berat lagi. Sebab godaan dan peluang melakukan perbuatan yang buruk dengan kedua anggota tubuh itu bisa lebih mudah dilakukan.Â
Saat ini, hanya dengan satu kali klik saja orang bisa memaki-maki, memfitnah,  menghasut, melakukan ujaran kebencian, atau menyebar hoax dengan mudah, bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Banyak platform media sosial yang bisa dijakdikan sarana untuk melakukan itu.
Di era media sosial seperti  saat ini, tangan bahkan bisa berfungsi seperti  lidah. Cukup dengan gerakan jari-jari tangan mengetik di keyboard komputer atau smart phone, orang bisa memaki-maki, memfitnah, menghasut, melakukan ujaran kebencian, atau menyebar hoax, kapan pun dan di mana pun.
Menjaga lidah dan menjaga tangan di era media sosial seperti saat ini, dengan demikian menjadi lebih urgen dilakukan. Peringatan maulid Nabi saw. harus menjadi inspirasi dan momentum bagi semua orang untuk lebih bisa mengendalikan lidah dan tangannya.