Mohon tunggu...
Ria Agustina
Ria Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat sayur lodeh dan gereh

Kompasianer pemula 🤗

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Semangat Bersedekah untuk Momentum Buka Puasa

18 Maret 2024   07:16 Diperbarui: 18 Maret 2024   07:34 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari portal dompetdhuafa.org dlm tulisan "Bersedekah dengan Niat Agar Doa Dikabulkan, Boleh atau Tidak?"

Ramadhan makin semarak dengan gerakan umat yang berlomba-lomba melakukan kebaikan. Berlomba dalam hal ini tentunya dan terutama dengan diri sendiri. Bagaimana di bulan Ramadhan ini, seorang hamba mengupayakan untuk menjadi lebih baik. Menjadi lebih bermanfaat, lebih mengoptimalkan kemampuan dalam meraih keridhoan Allah.

Bulan di mana semua amalan dan kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Banyak peluang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah dengan bersedekah. Dalam hal ini, diartikan memberikan sesuatu kepada orang lain.

Sesuatu itu tidak selalu mengenai wujud, ukuran banyaknya atau sedikitnya. Tidak selalu mengenai apakah efeknya bisa terlihat pada saatnya langsung. Karena bisa juga sebagai manusia belum bisa melihat efeknya pada saat sedekah itu dilakukan.

Sedekah sejatinya memunculkan rasa bahagia. Baik bagi pihak yang menerima maupun yang memberikan. Bagi pihak yang menerima sedekah, merasa bahagia dengan sesuatu yang diterimanya. 

Bagi pihak yang memberikan, sedekah bisa menggugurkan dosa-dosanya, melapangkan urusan, memanjangkan usia, menghindarkannya dari hal-hal yang tidak baik. Doa yang dikabulkan dan rezeki yang dilipatgandakan merupakan pemberian dari Allah, yang bisa didapatkan melalui perantara sedekah. 

Tidak melulu tentang wujud barang. Karena sedekah juga tentang hati. Hati yang lapang. Tentang keikhlasan berbagi. Tentang upaya memberikan yang terbaik. Sehingga dalam kondisi apapun kesempatan terbuka luas. Alangkah baik kemudian dimanfaatkan, dalam upaya bisa termasuk ke dalam golongan hamba-hamba terbaik di mata Allah.

Dalam kaitannya dengan momentum bulan Ramadhan, sedekah buka puasa menjadi aktifitas yang sangat menyenangkan. Mengapa? Karena membukapuasakan orang lain sungguh mulia dan pahalanya sungguh besar. Selain diri mendapatkan pahala karena berpuasa, juga mendapat pahala puasa dari orang lain yang dibukapuasakan. Tanpa mengurangi pahala puasa orang tersebut.

Momen buka puasa bisa dilaksanakan di berbagai tempat. Di rumah-rumah, di masjid, mushola, balai, panti, bahkan di jalanan. Untuk momen buka puasa, sedekah bisa berupa:

  • Sedekah makanan. Mengirimkan makanan/minuman. Kepada orang tua, tetangga, kerabat atau orang-orang yang membutuhkan. Makanan/minuman yang dikirimkan tidak harus yang dibeli jadi. Bisa makanan yang diolah atau dimasak sendiri (walau bahan mentahnya mungkin tetap beli). Atau hasil panenan sendiri, misal buah-buahan atau sayur organik yang dipetik dari kebun.
  • Sedekah tenaga. Bisa ikut serta sebagai tim buka puasa. Berpartisipasi turut menyiapkan keperluan buka puasa, membagikan takjil dan makanan. Berperan sebagai tim buka puasa yang amanah juga merupakan kebaikan. Diperlukan ketrampilan (juga ilmu) dalam alur menerima dan mengelola titipan donasi dari warga atau dari orang lain. Bersikap terbuka dalam informasi dana. Juga membagikan dokumentasi sebagai bukti kepada para donatur. Bukti bahwa titipannya telah dilaksanakan.
  • Sedekah ilmu. Dapat membagikan keilmuan tentang agama dalam ruang atau komunitas, sembari menunggu saat berbuka puasa. Berupa mengisi kajian, mengajari anak-anak mengaji dan lainnya.
  • Sedekah uang. Ikut serta dalam donasi acara buka puasa sebagai donatur.

Sebagai catatan dalam bersedekah:

  • Mengawali dengan niat baik. Mendekatkan diri kepada Allah, mengharapkan pahala, kebaikan dan ridho dari Allah. Mengutip apa yang disampaikan oleh Kang Arif Rahman Lubis dalam kajian online bertema "Menjemput Pertolongan Allah", sore hari kemarin, Ramadhan ke-6: Ketika bersedekah, niatkan semata hanya karena Allah. Mengharap ridho Allah. Kemudian berdoa kepada Allah. Mintalah kelapangan hati dan keluasan rezeki, supaya bisa bersedekah lebih banyak lagi di masa mendatang. Rezeki adalah titipan. Ada peluang dari setiap rezeki yang dititipkan kepada hambaNya.
  • Memberikan sesuatu yang baik kepada orang lain. Sesuatu yang diri sendiri senang melihatnya. Senang menikmatinya.
  • Sedikit-sedikit, dirutinkan.

Dalam Hadits shahih Riwayat Bukhori dan Muslim, Rasulullah bersabda: "Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit".  Amalan yang sedikit tapi rutin lebih disukai oleh Allah dibanding amalan yang besar yang mungkin hanya sesekali dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun