Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Debat Luhut-Rizal Batal, Tak Ada Koordinasi atau Tak Ada "Equality"?

12 Juni 2020   16:30 Diperbarui: 12 Juni 2020   16:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan debat pun berlangsung antara Luhut Binsar Pandjaitan dengan Djamester Simarmata pada kamis, 11 Juni 2020. Tetapi publik tidak tahu bagaimana jalnnya debat dan apa yang dihasilkan dari debat itu. Sebab debat dilangsungkan secara "diam-diam" dan tertutup.

Bisa dimengerti jika Rizal Ramli menolak dan tidak menghadiri debat yang ditentukan oleh pihak Luhut, sebab tak ada "equality" dalam debat itu. Desain dan format debat, waktu pelaksanaan debat, dan tempat debat semua ditentukan oleh pihak Luhut Binsar Pandjaitan.

Tak ada satu pun keinginan atau syarat debat yang diajukan Rizal Ramli, yang dipenuhi oleh pihak Luhut. Seperti tentang menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri perekonomian Airlangga Hartarto, tentang debat yang terbuka secara live, dan tentang kesanggupan menerima hasil debat (kalah atau menang dan konsekuensinya).

Ketidakhadiran Rizal Ramli tanggal 11 Juni 2020 lalu, dengan demikian tidak bisa dibaca sebagai bentuk inkonsistensi atau sikap "takut kalah" dari Rizal Ramli. Hal itu karena memang tidak ada koordinasi sebelumnya antara pihak Luhut dengan pihak Rizal Ramli. Faktor penyebab lainnya juga karena memang tidak ada "equality" dalam desain, format, dan  syarat yang diajukan Rizal Ramli dalam debat itu.  

Pihak Rizal Ramli menilai bahwa undangan pihak Luhut tanggal 11 Juni 2020 itu bukan debat, tapi diskusi. Juru bicara Rizal Ramli, Adhie Massardi melalui akun twitternya @adhieMassardi, mengatakan bahwa pejabat publik itu bikin kebijakan publik, kalau bagus disukai publik, kalau ngawur dikritik publik di ranah publik bukan lewat bisik-bisik. Kalau orang datang ke kantor pejabat publik namanya "sowan".

Tweet Adhie Massardi tersebut adalah jawaban untuk tweet akun IndonesiaToday, @idtodayco, yang mengetweet, "Rizal Ramli hanya ingin debat berlangsung terbuka, bukan diskusi tertutup di kantor Luhut Pandjaitan".

Hal sebaliknya diinginkan oleh piihak Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam akun twitrernya @luhut.pandjaitan, secara tersirat Luhut tidak menginginkan debat terbuka. Apalagi  sampai menyiapkan promotor, karena hal itu menurut Luhut seperti ajang tinju.  

Dengan demikian merupakan hal yang cukup menarik untuk disimak. Apakah pada tanggal 24 Juni 2020 nanti, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan menghadiri debat terbuka yang dipromotori oleh ProDem, dengan menghadirkan tim ekonomi Presiden Jokowi ? Kita tunggu tanggal mainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun