Anies Baswedan melakukan pengetatan arus balik dan tidak mempermudah orang-orang masuk ke Jakarta memiliki tujuan agar tidak terjadi gelombang II kasus Covid-19 di Jakarta. Dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana, senin (26/05/2020) sebagaimana dilansir kompas.com, Anies menyampaikan bahwa tidak menutup kemungkinan akan terjadi gelombang II Covid-19 di Jakarta.
Akan tetapi terjadi atau tidak gelombang II kasus Covid-19 di Jakarta, menurut Anies  tergantung pada kedisiplinan warga dan juga tidak ada orang-orang yang kembali ke Jakarta dari kampung halaman jika tidak memenuhi ketentuan. Selain itu gelombang II kasus Covid-19 di Jakarta menurut Anies, mungkin akan terjadi jika semua mulai bebas dan bepergian, tidak disiplin menggunakan masker, dan cuci tangan.
Apakah warga masyarakat seperti itu ? Saat ini sebagian masyarakat memang kelihatan sudah mulai jenuh dan kurang yakin dengan adanya wabah Virus Corona (Covid-19). Sehingga mereka kemudian bebas berkeliaran ke sana kemari dan mengabaikan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19.
Peringatan Anies Baswedan tentang gelombang II Covid-19 di Jakarta kemungkinan  besar akan terjadi jika warga masyarkat mulai abai dengan social distancing, physical distancing, dan protokol kesehatan penanggulangan Covid-19. Kalau hal itu terjadi, kita tidak bisa berharap banyak bisa hidup kembali normal dalam jangka waktu dekat.