Dari buku "Thinking, Fast and Slow" membuka pikiran saya terhadap begitu mudahnya saya menghindari proses bertumbuh, seperti mempelajari bahasa baru dan ilmu baru lainnya, karena saya cenderung mengaktifkan sistem 1 dibanding sistem 2 yang ingin instan dan mudah.
Pernah membaca buku dari Daniel Kahneman, Think Fast and Slow? Buku ini menarik dibaca karena memberikan pengertian bagaimana otak manusia berpikir dan hasil dari cara tersebut.
Pernahkah Anda menyadari betapa cepatnya kita bisa melompat mundur saat melihat ular, atau betapa lamanya waktu yang kita butuhkan untuk menyelesaikan soal matematika yang rumit?
Ini bukan sekadar kebetulan. Otak kita beroperasi dengan dua "sistem"Â yang berbeda, sebagaimana dijelaskan secara brilian oleh psikolog pemenang Nobel Daniel Kahneman dalam bukunya yang terkenal, "Thinking, Fast and Slow."
Memahami kedua sistem ini adalah kunci untuk memahami cara kita mengambil keputusan, membuat penilaian, dan bahkan mengapa kita terkadang melakukan kesalahan.
Baca juga: Buku Ray Dalio, Belajar Sejarah agar Bertahan di Masa Perubahan 2030
Dua Sistem Bagaimana Otak Bekerja
Seperti disebutkan diatas bahwa otak kita bekerja dengan dua sistem, bagaimana dan apa perbedaan dari dua sistem tersebut?
Sistem 1: Pemikir Cepat, Intuitif, dan Otomatis
Bayangkan Sistem 1 sebagai pilot otomatis di dalam kepala Anda. Ia bekerja secara cepat, tanpa usaha, dan di luar kesadaran kita. Sistem ini bertanggung jawab atas sebagian besar keputusan dan penilaian harian kita.
Bagaimana ia bekerja? Sistem 1 mengandalkan intuisi, pengalaman masa lalu, dan pola yang dikenali. Ia sangat efisien dan responsif, memungkinkan kita untuk bereaksi dengan cepat terhadap situasi. Contoh-contoh kerja Sistem 1 termasuk:
- Mengenali wajah familiar: Anda tidak perlu berpikir keras untuk tahu siapa teman Anda.
- Memahami kalimat sederhana: "Apa kabar?" langsung diproses tanpa upaya.
- Menghindari bahaya: refleks menarik tangan dari benda panas.
- Mengemudi di jalan yang familiar: Anda melakukannya secara otomatis.
- Membuat keputusan cepat berdasarkan firasat: membeli baju karena "merasa cocok."
Lantas, apa kekuatan dari sistem 1 ini? Saat Anda berpikir menggunakan sistem 1 maka efisiensi dan kecepatan merupakan output yang dihasilkan. Sistem ini menghemat energi otak dan memungkinkan kita berfungsi di dunia yang bergerak cepat. Tanpa Sistem 1, setiap tugas kecil akan terasa seperti beban berat.