Namun, jika kita melihat alasan 'mulia' untuk menyelamatkan bumi menjadi masuk akal, dimana peternakan serangga membutuhkan jauh lebih sedikit lahan, air, dan pakan dibandingkan dengan sapi, unggas, atau babi.
Produksi satu kilogram protein serangga menghasilkan hanya sebagian kecil gas rumah kaca dibandingkan dengan peternakan hewan tradisional. Selain itu, serangga juga sangat efisien dalam mengubah pakan menjadi protein, yang membutuhkan sekitar sepuluh kali lebih sedikit pakan daripada sapi.
Alasan ini menjadi latar belakang dimana diperlukan sebuah alternatif bahan makanan yang menjadi solusi ideal untuk mengurangi emisi karbon dan jejak lingkungan pertanian seiring dengan terus bertambahnya populasi global. Apakah kamu menilai ini sebagai niat mulia untuk menyelamatkan bumi?
Baca juga: Membangun Kemandirian Finansial dengan Value Investing
Sudut Pandang Penulis, Hanya Sebuah Opini Personal tentang Agenda yang Terang Benderang.
"If you don't like something, change it. If you can't, change your attitude." - Maya Angelou
Apakah saya mempercayai bahwa ini bagian dari konspirasi? Mari kita samakan terlebih dahulu arti dari konspirasi. Berdasarkan KBBI, konspirasi adalah persekongkolan, dengan kata dasar "sekongkol" yang berarti "orang yang turut serta berkomplot melakukan kejahatan".
Konspirasi bisa dilakukan oleh semua orang, misalnya seorang staff selaku PIC suatu pendanaan bersekongkol dengan vendor untuk melakukan markup harga sehingga perusahaan mengalami kerugian, itu adalah konspirasi.
Namun, yang membedakan adalah skala kejahatan dan dampak kerugian yang ditimbulkan. Konspirasi global akan menghasilkan kerugian secara global, saya dan kamu akan merasakan dampak itu karena kita bagian dari dunia ini.
Dengan mendapatkan informasi ini, sebagai manusia tentu normal jika saya resah bahkan takut, namun alih-alih menolak informasi yang sudah saya uji kebenarannya, menjadi waspada dan mempersiapkan diri adalah langkah yang saya pilih.
Apakah saya bisa melawan? Tentu tidak, saya tidak bisa melawan sistem. Quotes dari Maya Angelou mengingatkan saya, bahwa "If you don't like something, change it. If you can't, change your attitude." Dan, saya belajar mengubah attitude.
2030 bukan waktu yang lama, kurang dari 5 tahun. Namun, saya percaya itu waktu yang cukup untuk mengubah attitude saya untuk hidup hari ini, seperti saya bekerja dan belajar lebih keras, lebih pintar, lebih terbuka untuk melihat sebuah peluang setiap hari menjadi lebih baik dari kemarin. Dan, saya harap kamu juga.
Dari sebuah buku Ray Dalio, Principles for Dealing with the Changing World Order: Why Nations Succeed and Fail, pikiran saya terbuka bahwa semua yang terjadi di kolong langit hanyalah kejadian yang berulang, dan Ray Dalio bertahan karena bisa membaca pattern sejarah.