Tidak hanya itu, berdasarkan cerita dari teman saya yang tinggal disana, pemerintah Singapura 'menyembunyikan' mereka yang homeless atau tidak memiliki tempat tinggal dengan 'memaksa' aktif mulai pagi sampai petang, atau jam 7 pagi hingga 10 malam.
Alhasil, cara ini ampuh untuk membentuk karakter masyarakat Singapura agar bisa memanage hidup dengan baik, terbukti berdasarkan statistik menyebutkan bahwa 9 dari 10 warga Singapura memiliki rumahnya sendiri.
Cara Keluar dari Kemiskinan, Sederhana namun Tidak Semua Orang Bisa
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk keluar dari kemiskinan? Tentu cara ini sering Anda dengarkan, namun saya mencoba untuk melihat dari sisi lain sebagai seseorang yang berusaha untuk lebih baik setiap hari dengan mengalahkan diri sendiri.
Ya, saya bertaruh dengan diri saya sendiri. Setiap hari, musuh terbesar saya bukan orang yang lahir dengan privilege, lebih cerdas, lebih beruntung, lebih cantik, namun adalah saya.
Apa yang coba saya pertaruhkan? Masa depan, dari apa yang saya perjuangkan hari ini. Dari apa yang saya coba usahakan dan doakan, berusaha 1% lebih baik dari kemarin adalah tujuan saya setiap hari.
Memastikan hari ini lebih baik dari kemarin adalah tanggung jawab saya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
1. Memiliki Mimpi atau TujuanÂ
Tahukah Anda bahwa apa yang kita lakukan adalah berdasarkan kemana kita membawa hidup ini? Ya, berdasarkan bagaimana Anda menilai hidup dan tujuan dari hidup yang Anda jalani. Tentunya, saat seseorang berpikir bahwa hidup ini adalah takdir dari Yang Maha Kuasa, manusia akan cenderung menjadi pihak 'lemah' dan 'pasif', sehingga memiliki kecenderungan untuk tidak mengusahakan yang terbaik atau aktif.
Respon yang Anda berikan akan berbeda jika menilai hidup bahwa Yang Maha Kuasa melibatkan manusia untuk membangun kehidupan yang lebih baik, sekalipun Yang Kuasa bisa melakukan semuanya sendiri. Tentunya, Anda akan bergerak dengan aktif untuk berpartisipasi dalam membangun kehidupan yang lebih baik untuk diri sendiri dan masyarakat lebih luas.
Jadi, pertanyaan yang perlu dijawab adalah 'Bagaimana Anda menilai hidup?' dan 'Apa tujuan dari Anda ada di dunia ini?'
Saya menemukan jawaban saat usia saya mendekati 30 tahun, bukan umur yang bisa dikatakan muda, namun jawaban saya berhasil membuat gerak dalam hidup saya berubah. Keluar dari tempat tinggal lingkungan kumuh, merantau ke Jakarta, hingga tinggal di sebuah tempat yang jauh lebih baik.
Apakah hal itu hanya berlaku bagi saya? Tidak, saya percaya setiap orang yang mampu mendefinisikan pertanyaan di atas dengan sudut pandang Pencipta, akan memiliki kekuatan untuk memiliki hidup yang lebih berkualitas.