Mohon tunggu...
Wiwien Wintarto
Wiwien Wintarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis serba ada

Penulis, sejauh ini telah menerbitkan 29 judul buku, 17 di antaranya adalah novel, terutama di PT Gramedia Pustaka Utama. Yang terbaru adalah novel Elang Menoreh: Perjalanan Purwa Kala (terbit 1 November 2018) terbitan Metamind, imprint fiksi dewasa PT Tiga Serangkai.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menulis sebagai Peluang Bisnis Investasi

17 Oktober 2019   18:39 Diperbarui: 18 Oktober 2019   01:01 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto: Goinswriter)

Dalam kehidupan di planet Bumi ini, kita semua pasti pernah tiba pada suatu momen ketika kita mendapatkan presentasi terkait bisnis MLM, jejaring belanja, atau asuransi-investasi. 

Kita dikenalkan pada passive income, "biarkan uang yang bekerja untuk Anda!", "investasi sekarang, agar tetap berpenghasilan saat sudah pensiun", atau yang semacam "dua bulan setelah bergabung, bisa beli Pajero dan liburan ke Eropa"!

Saya tentu pernah pula mengalami peristiwa-peristiwa demikian. Tawaran terakhir bahkan muncul beberapa hari lalu, yang kemudian memunculkan satu ide brilian: bagaimana kalau saya balas dengan gantian memberikan presentasi terkait profesi menulis sebagai peluang passive income serta "uang bekerja untuk Anda!"? Kan harus gantian. 

Tak hanya terus-terusan dipresentasi bisnis, sekarang saya yang harus memberi presentasi, terutama pada panjenengan semua yang belum tahu persis dunia kerja kepenulisan.

Pertanyaan pun muncul, bisakah menulis dijadikan peluang bisnis investasi jangka panjang yang profitable? Ini menarik karena selama ini pekerjaan sebagai penulis kerap dipandang sebelah mata. 

Maklum lah, di kalangan warga awam yang bukan penulis sudah tertanam gambaran meyakinkan bahwa satu-satunya potensi pendapatan penulis hanyalah dari honor media massa, yang tak menentu. 

Tak ada gaji tetap bulanan, tunjangan, dan asuransi, serta kepastian dana pensiun. Para penulis (terutama sastrawan) sudah kadung dicitrakan sebagai makhluk-makhluk proletar yang berpenampilan serba lusuh.

Jawaban dari pertanyaan itu bakalan sangat mengejutkan, terutama bagi warga awam.

Profesi kepenulisan sesungguhnya tak beda jauh dari pada umumnya bisnis, yang selalu terkait soal investasi untuk mendapatkan penghasilan yang berkali-kali lipat lebih besar pada masa depan. Dan ada faktor passive income juga di dalamnya. 

Bagaimana bisa? Kita akan gali dulu mengenai sumber pendapatan utama para penulis, yaitu lewat royalti buku.

Berapa besaran royalti buku? Tak lain adalah 10% dari harga buku. Jadi misal buku Anda dijual dengan harga Rp 70.000, maka hak Anda adalah Rp 7.000. Tinggal dikalikan berapa eksemplar buku yang terjual dalam satu periode. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun