Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Orang-orang di Kebun Sawit (4)

5 Agustus 2017   10:56 Diperbarui: 29 Agustus 2017   05:58 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
adlinlubis.blogspot.com

Mulut mandor Sarmin dengan rokok cerutu yang berharga murah mengepulkan asap keudara. Sesekali terdengar suara batuk menyeringai akibat tertelan asap yang berasal dari rokok cerutu berharga murah. Langkahnya mondar mandir mengawasi para kuli. Sesekali terlihat dia mengangkat topi yang terbuat dari bambu kemudian mengipas ngipaskannya kearah wajahnya.

Dan sesekali pula terlihat mandor Sarmin mencolek buah dada para kuli wanita yang berpapasan dengannya. Para kuli wanita yang mendapat colekan dari mandor Sarmin, ada yang tertawa tawa dengan genitnya. Ada pula yang memegang tangan mandor Sarmin lalu meletakkan pada buah dadanya berlama lama, sambil tertawa cekikikan.

Semua yang dilakukan oleh mandor Sarmin kepada para kuli wanita dipembibitan itu tidak terlepas dari pandangan mata Nafisah yang membuat dia merasa jijik dengan kelakuan mandor Sarmin dan para kuli wanita itu.

***

Kehidupan diperkebunan penuh dengan problema dan liku liku, bagaikan jalan yang tidak berujung, berbelok kekiri dan kekanan, menanjak dan menurun, tapi ada kalanya jalan itu lurus memanjang. Layaknya seperti itulah kehidupan yang harus dijalani oleh kuli diperkebunan.

Kemerdekaan yang telah dimiliki oleh bangsa ini, ternyata belum mampu merobah sistim dan peraturan yang ditinggalkan oleh colonial diperkebunan beberapa abad yang lalu. Peraturan ala colonial yang pernah tumbuh subur diperkebunan pada masa masa penjajahan Belanda masih dilakoni oleh para petinggi dan mandor mandor diperkebunan. Para petinggi dan mandor mandor perkebunan memegang penuh kekuasaan pada kuli kuli yang ada diperkebunan. (Bersambung....)

Cerita yang dikemas dalam bentuk novel ini adalah merupakan cerita fiksi belaka. Jika ada nama dan tempat, serta kejadian yang sama, atau mirip terulas dalam novel ini. Itu hanyalah secara kebetulan saja. (Mohon Izin Bapak Adin Umar Lubis, Fhoto anda di Blogspot.com saya jadikan sebagai Beugrond dalam novel ini)

Asahan, Agustus 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun