Mohon tunggu...
wirdana aini
wirdana aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wirda Aini

Hidup terus berjalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indahnya Sabar

21 Juni 2021   09:48 Diperbarui: 21 Juni 2021   10:06 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sabar pasti semua orang tidak asing lagi dengan kata sabar. Sabar adalah menahan sikap emosi dan keinginan untuk tidak menuruti hasutan nafsu. Semakin tinggi kesabaran yang seseorang miliki maka semakin kokoh juga  dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan. Yang dimaksud sabar ialah "menahan diri" untuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan aturan Allah dan petunjuk Rasullah saw. Dengan memahami sabar itu adalah salah satu perintah Allah, maka lakukanlah sabar bukan karena keterpaksaan. 

Tetapi, dengan penuh kesadaran bahwa sabar semata-mata perintah Allah yang harus ditaati dan dilaksanakan. Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur`an dan hadist islam mengajarkan bahwa ketegaran ini dapat diperoleh melalui sikap sabar yang disertai dengan penyerahan diri secara khusuk kepada Allah melalui shalat . pelaksanaan sabar dan shalat sebagai ikhtiar untuk mempertahankan bahagia akhirat surga, tidak membebaskan kita dari kewajiban melaksanakan "amar ma`ruf nahi mungkar".

Tampak jelas dari petunjuk Allah , bila ada orang yang berlaku zalim terhadap diri kita sama halnya merupakan perwujudan dari ujian Allah karna kita telah diberi-Nya mata dan telinga. Melampiaskan emosi membuat dada terasa menjadi ringan? Tapi ketahuilah, melampiaskan emosi hanya mendatangkan kepuasan sesat saja. Pada akhirnya selalu mendatangkan penyesalan yang berkepanjangan.

Allah berjanji dalam Al-Qur`an:
" Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" Al-Baqarah(2):153.
Tampak jelas bahwa hakikatnya Allah menciptakan manusia ke dunia hanyalah semata-mata untuk diuji. Maka sabar belum dilaksanakan tapi yang dilakukan sebenarnya hanyalah keterpaksaan. 

Sabar adalah rasa ikhlas jadi apabila 'telah merasa' bersabar namun hatinya ternyata masih panas dan tidak rela dengan 'persoalan' yang menimpa. Terpaksa mengalah atau menerima karena situasi dan kondisi yang memang tidak menguntungkan. Sebenarnya sabar bukanlah kendaraan untuk keperluan pemuasan kehendak ego seperti itu.  

Allah  berfirman dalam Al-Quran :
"Dan (bagi) orang-orang yang apa bila diperlakukan dengan zalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim".Asy-syuura(42)340.

Dalam bukunya F.Bailes 'penyembuhan penyakit melalui pikiran' yang mengatakan : "pikiran yang positif akan menyehatkan sel-sel tubuh, sebaliknya pikiran yang negatif akan merusak sel-sel tubuh." Sabar yang dilakukan dengan ikhlas, sebagaimana ikhlasnya ketika mendirikan shalat, tidak diragukan lagi merupakan perbuatan positif. Sedangkan marah, kesal, jengkel (tidak rela) adalah termasuk perbuatan negatif.

Dapat kita simpulkan bahwasanya Sabar adalah sikap dari jiwa yang besar dan terlatih. Maka dapatlah kita jadikan pedoman pula, bila kita ingin menjadi pengikut Nabi Muhammad s.a.w. dan pelanjut warisannya rentetan tuntunan yang diberikan Tuhan kepadanya. Dengan membiasakan sifat sabar maka Allah SWT akan memberikan kebaikan dan kebahagian untuk hambanya. 

Maka dari itu sabar kerap sekali dibutuhkan ketika sedang persoalan dikehidupan.

Sebagaimana hadis Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu'anhu dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
"Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya." (HR Muslim Nomor 2999).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun