Mohon tunggu...
Winny Lukman
Winny Lukman Mohon Tunggu... Freelancer - a Storyteller

a Storyteller

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

The Power of Receh

4 September 2015   06:39 Diperbarui: 4 September 2015   08:25 3619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya ketika uang koin yang mereka kumpulkan memenuhi satu celengan besar, untuk menghindari gerutuan kasir atau teller, sebelum mereka menyetorkan hasil tabungan mereka ke bank, saya tukar uang koin mereka dengan uang kertas, lalu saya pisahkan uang koin hasil tukaran tersebut berdasarkan pecahan. Setiap hari saya ambil secukupnya untuk disimpan di dompet ataupun di mobil. Setelah dihitung lumayan juga jumlahnya, cukup untuk memenuhi kebutuhan kami akan uang koin selama berbulan-bulan.

Selain untuk belanja dan membayar uang parkir, uang koin juga sangat berguna untuk membayar ongkos naik angkot. Membayar angkot dengan uang pas sangat efektif untuk menghindari supir angkot langsung tancap gas tanpa memberikan uang kembalian yang semestinya. Biasanya untuk menghindari lemparan uang koin sang supir ke dashboard angkotnya, saya mengkombinasikan uang koin pecahan 100 dengan 500 dan 1,000, sesekali dikombinasikan dengan uang kertas seribuan (yang sekarang mulai langka) atau dua ribuan. Dengan cara ini dijamin aman dari omelan sang supir.

Jadi, jangan buang uang koin anda ya. Dengan menjadikan uang koin sebagai bagian dari isi dompet anda, anda akan merasakan the power of receh, yakni sebagai penyelamat pemakaian uang kertas anda. Dijamin uang kertas terasa akan lebih awet :) dan yang paling penting tanamkan pada diri sendiri dan orang-orang terdekat kita bahwa setiap keping uang itu berharga, tidak ada uang yang datang dengan sendirinya. Mari kita cintai rupiah kita sepenuh hati dengan cara menghargai rupiah kita dalam setiap lembar maupun kepingnya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun