Mohon tunggu...
Wining Astini
Wining Astini Mohon Tunggu... -

Sang Pembelajar Sejati

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pentingnya Peranan Teknologi dalam Menanggulangi Permasalahan Hutan di Indonesia

24 Desember 2018   19:09 Diperbarui: 24 Desember 2018   19:22 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: http://dparagon.com

Indonesia memiliki kawasan hutan tropis terbesar di dunia. Hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Brasil dan Republik Demokrasi Kongo. 

Indonesia juga memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Luasnya diperkirakan mencapai 4,25 juta hektar pada awal tahun 1990-an. Akan tetapi sebagian besar habitat tersebut diprediksi mengalami ancaman kritis. Wujud dari ancaman yang dimaksud diantaranya sebagai berikut. 

Saat ini Indonesia kehilangan sekitar 2 juta hektar hutan setiap tahun. Berdasarkan survey terbaru, dinyatakan bahwa jika luas hutan Indonesia terus berkurang maka hutan-hutan Dipterocarpaceae dataran rendah -- habitat tropis yang paling kaya  akan lenyap dari Indonesia.

Di sisi lain Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Diperkirakan 300.000 jenis satwa atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di Indonesia. Keberagaman tersebut membuat Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara yang kaya mamalia. 

Berdasarkan data statistik disebutkan bahwa sebanyak 515 jenis mamalia dan 1539 jenis burung hidup di negara ini. Sementara itu, terdapat sekitar 45% ikan di dunia yang terdapat di Indonesia. Meski demikian, Indonesia memiliki tingkat kepunahan satwa liar yang tinggi. 

Saat ini jumlah jenis satwa liar Indonesia yang terancam punah menurut IUCN (The International Union for Conservation of Nature) mencapai 184 jenis mamalia, 119 jenis burung, 32 jenis reptil, 32 jenis ampibi, dan 140 jenis hewan lainnya. Jumlah total spesies satwa Indonesia yang terancam punah dengan kategori kritis (critically endangered) sebanyak 69 spesies, kategori endangered sebanyak 197 spesies dan kategori rentan (vulnerable) mencapai 539 jenis. Satwa-satwa tersebut benar-benar akan punah dari alam jika tidak ada tindakan untuk menyelamatkanya.

Berdasarkan kondisi tersebut, diperlukan upaya untuk menyelamatkan hutan Indonesia dari berbagai bahaya yang mengancam. Salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukkan adalah melalui penerapan teknologi Internet of Thing atau yang lebih dikenal dengan istilah IoT. 

IoT merupakan sebuah konsep yang bertujuan memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Melalui sistem IoT semua barang fisik yang dapat di-monitor dan dikendalikan dari jarak jauh menggunakan internet. Konsep IoT ini juga berperan dalam mendorong perkembangan big data dan penggunaan data center di Indonesia.

Konsep dan Cara Kerja Internet of Things

Konsep IoT mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur IoT, yakni: barang fisik yang dilengkapi modul IoT, perangkat koneksi ke Internet seperti modem dan router wirless speedy seperti yang terpasang di rumah, serta cloud data center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base. Seluruh penggunaan barang yang terhubung ke internet akan menyimpan data. 

Data tersebut terkumpul sebagai big data yang kemudian dapat diolah dan  dianalisis baik oleh pemerintah, perusahaan, maupun negara asing. Selanjutnya hasil pengolahan data tersebut dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masing-masing. Salah satunya contohnya dapat bemanfaat dalam bidang lingkungan untuk upaya perlindungan hutan Indonesia. Kebakaran hutan dapat di cegah dengan sistem pencegahan kebakaran yang ter-integrasi, dengan data laporan titik panas dari satelit yang terhubung langsung ke sistem penyemprotan air di titik lokasi kebakaran. Dengan begitu api dapat dipadamkan lebih cepat.

www.mobnasesemka.com
www.mobnasesemka.com
Salah satu inovasi anak negeri yang telah menerapkan teknologi IoT ialah www.lindungihutan.com yang digagas oleh mahasiswa Universitas Diponegoro dan bertujuan untuk menanggulangi permasalahan hutan mulai dari kebakaran hutan, penanaman hutan kembali, pemeriksaan emisi gas karbon sampai perlindungan satwa. 

Selain menggunakan teknologi IoT platform ini juga menerapkan sistem crowdfunding yang mengajak seluruh elemen masyarakat bergotong royong dalam memberikan donasi untuk penanaman hutan kembali yang telah gundul. 

Saat ini www.lindungihutan.com telah berhasil melakukan penanaman pohon sekitar 6.760 pohon dengan total pedonasi 467 orang dan telah melakukan kerjasama dengan organisasi pemerintahan maupun swasta yang bergerak dalam penyelamatan hutan maupun satwa seperti perhutani, kelompok camar, kelompok tani mangrove lestari, kelompok pecinta alam sahabat alam, tim SAR gunung prau, yayasan IAR Indonesia, Impala dan lain sebagainya. www.lindungihutan.com diharapkan dapat menjadi wadah bagi Indonesia untuk mengelola hutan menjadi lebih baik sehingga memberikan dampak yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Selanjutnya,  melalui munculnya karya-karya anak bangsa diharapkan pula dapat memberikan kontribusi nyata sehingga permasalahan bangsa Indonesia dapat diselesaikan.

Sumber:

  1. Data IUCN. 2011. Jumlah satwa yang terancam punah di Indonesia. Diakses pada 3 Desember 2017, https://www.profauna.net
  2. FWI/GFW. 2001. Keadaan Hutan Indonesia. Bogor . Indonesia: Forest Watch Indonesia
  3. dan Washington D.C.: Global Forest Watch
  4. http://www.mobnasesemka.com/internet-of-things/
  5. www.lindungihutan.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun