Ada apakah gerangan wahai jiwaku?
Mengapa engkau masih saja berkelana di bawah sinar rembulan diselingi bayu yang menghembuskan hawa atis?
Tidakkah kau lelah?
Mengasolah pada butiran-butiran embun yang tersemburat karena cinta
Tidakkah matamu lelah, setelah sehari tadi mewakili hatimu yang sedang kelu?
Maka jawabanku :
Duhai malam yang menyampirkan atis dan gelap,
Jiwaku hampa karena memujamu
Pada awal pagi ini mataku enggan terlena
Jiwaku sebentar lagi kan memuja pagi yang membawakanku kristal-kristal bening
Ia bukan dingin melainkan sejuk
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!