Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mustasarun, Pemulia Tanaman Kopi Gayo

30 Agustus 2020   18:04 Diperbarui: 30 Agustus 2020   18:01 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mustasarun, pemulia tanaman kopi Gayo secara otodidak. Mustasarun berhasil membuat tiga varitas baru kopi Gayo , Foto : Fauzan Azima

Mustasarun , papar Abang Gajah berhasil membuat tiga varitas kopi baru.  Mustasarun, kini sudah meninggal . Namun hasil pemuliaan kopinya akan menjadi amal.

Persilangan Mustasarun dikenal dengan 12.3. Dijelaskan Mustasarun dalam film tersebut, jika saja semua petani memahami budidaya kopi, atau ilmu membudidayakan kopi secara sungguh sungguh  maka semua petani akan sejahtera.

Mustasarun bisa menjual greenbeans (biji) kopinya seharga rp. 1 juta. "Bahkan Mustasarun bisa membuat kopi seperti krista", ujar Fauzan.

Mantra kopi Gayo, yang kini populer, lanjut Fauzan, bersumber dari Mustasarun. Mantra kopi tersebut adalah :

Bismillah. Siti kewe. Kunikahen ko urum kuyu. Tanoh kin saksimu. Wih kin Walimu. Lo kin saksi kalammu. Warga gayo percaya bahwa siti kewe yang berarti kopi, sudah di islamkan (disyahadatkan).

Tulisan ini pernah dimuat di Steemit, dengan sedikit tambahan (@winruhdikopi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun