Mohon tunggu...
Daun hijau
Daun hijau Mohon Tunggu... Freelancer - Apa yang harus diterangkan, jika suram lebih menawan

Tetaplah menjadi hijau

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serupa Bayang-bayang yang Tak Pernah Memiliki Tuannya

1 April 2019   14:39 Diperbarui: 1 April 2019   15:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarkan aku ada disisimu, membantumu menyembuhkan luka yang diberikan masa lalumu. Tak mudah memang, kamu yang masih mengharapkan masa lalu untuk kembali pulang, dan aku yang belum kamu anggap sebagai apapun. Tapi biarkanlah aku berjuang, mengingatkan. Masa lalumu patut untuk kamu tinggalkan. Kamu hanya akan menerima penyesalan, untuk sebuah harapan yang tak akan pernah kamu dapatkan. Waktumu terbuang sia-sia, dan hidupmu akan merana.

Lepaskanlah apa yang pergi. Tak perlu melupakan kamu hanya perlu mengikhlaskan. Jangan mengikat diri dengan yang tak pantas kamu beri. Tinggalkan apa yang membuatmu berhenti, berjalanlah kembali, temukan tempat untukmu tumbuh berdiri. Aku tak akan pernah memkasamu mengerti, bahwa aku berdiri menanti. Jika kamu ingin pergi, setelah pulih kembali, pergilah. Jangan hiraukan aku disini. Tapi biarkan aku selalu ada selama kamu masih terluka.

Percayalah, aku adalah orang yang selalu didekatmu, orang yang akan selalu memberikanmu tangan saat kamu membutuhkan. Orang yang akan selalu memberikan pundak saat kamu kelelahan. Dan orang yang akan setia menanti, meski kamu tak pernah peduli. Hatiku telah ditakdirkan untukmu seorang diri. Terkadang aku benci, berulangkali aku mencoba untuk pergi, tetapi tetap saja aku akan kembali kepada hatimu. Hati yang sampai saat ini, belum pernah aku miliki.

Seringkali aku patah saat kamu pergi. Mengejar orang yang kamu cintai, dan aku disini berusaha tabah berdiri. Kamu berlari, aku berhenti. Membiarkanmu mendapatkan apa yang kamu ingini. Sedangkan aku bersusah mendamaikan hati, yang terkadang  membuatku hampir mati, sendiri. Tetapi saat kamu kembali dengan hal yang sama, luka. Aku akan tumbuh kembali, membantumu untuk tegak berdiri. Hal yang telah aku lakukan berkali-kali.

Entah sampai kapan aku akan seperti ini, serupa bayang-bayang yang tak pernah memiliki tuannya. Aku masih di sini, menunggumu melihatku dengan hati. Aku masih menanti, kamu menggenapi.

Bandar Lampung, 1 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun