Mohon tunggu...
Willy Sitompul
Willy Sitompul Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja sosial

Hanya pekerja sosial biasa, senang menulis dan membaca. Lihat juga tulisan saya di: www.willysitompul.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Hati-hati Terjadi Double Debit Saat Belanja Menggunakan Kartu Debit!

6 November 2013   14:10 Diperbarui: 4 April 2017   17:46 15870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ini kami fotocopy dulu ya Pak, nanti kami akan proses. Kira-kira waktu pergantiannya itu sekitar satu bulan" begitu katanya.

Sontak saya terkejut. Bayangkan, sudah capek-capek menghabiskan waktu untuk komplain saya masih harus menunggu satu bulan. Sayapun tetap ngotot dan meminta uang yang dobel debit itu diganti cash saat itu juga. Saya sampaikan ke pegawai tersebut kalau saya ingin bicara dengan atasannya. Saya pun tak gentar menyatakan akan menyampaikan hal ini di media. Maklumlah, sebagai seorang Kompasianer paling tidak sudah terbayang saya akan menuliskan tentang hal ini nanti di Kompasiana. Karena saya mungkin terlihat sangat ngotot dan bersuara agak keras, akhirnya saya diminta bicara dengan manajer kasir via telepon genggam. Namanya Pak Angga. Saya sampaikan keluhan saya secara garis besar. Pak Angga tetap bersikukuh menjawab sama dengan pegawai yang tadi. Malah, beliau menambahkan kemungkinan bahwa itu adalah transaksi gantung yang mungkin bisa terkoreksi kemudian. Saya membantah pernyataan beliau tentang hal transaksi gantung ini berhubung saya sudah pernah mengalaminya. Dulu pernah terjadi double debit di salah satu gerai mirip Carrefour namun tak sampai sehari jumlah uang di tabungan langsung kembali. Ketika saya print, memang tercetak tiga jumlah uang yang sama namun salah satunya bertanda minus. Artinya, memang sempat terjadi dobel debit namun langsung terkoreksi saat itu juga di hari yang sama. Bagaimana mungkin ada transaksi gantung yang sampai berhari-hari tak terkoreksi?

Sayapun menyampaikan keluhan saya ke Pak Angga tersebut. Saya ceritakan bahwa sejak awal tak satu staf Carrefour pun yang meminta maaf atas kejadian dobel debit ini. Bahkan kamipun sebagai customer tidak dipersilahkan duduk dan hanya diminta menunggu tanpa kepastian. Untungnya Pak Angga cepat tanggap, diapun langsung meminta maaf. Tapi itu tak mengendurkan niat saya, sayapun tetap ngotot berkeras meminta pergantian tunai saat itu juga dan mengembalikan telepon genggam itu ke pegawai beliau.

"Baiklah Pak, ini manajer saya sudah menyampaikan kalau kami akan mengembalikan secara cash dan sekarang sedang diproses persetujuan ke regional, namun kalau boleh, bapak menunggu selama lima belas menit lagi," kata-kata ini diucapkan oleh si mbak pegawai yang tadi, selepas berbicara via telepon genggam dengan Pak Angga.  Kemudian si mbak pegawai tadi langsung menarik satu kursi dari ruangan kecil tadi dan mempersilahkan saya untuk duduk. Hmmm, penghormatan terhadap customer yang agak terlambat. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

[caption id="attachment_276322" align="aligncenter" width="645" caption="Rekening koran dari bank Mandiri, tampak ada double debit Carrefour sebesarRp. 345.210,-"]

13837215551813023507
13837215551813023507
[/caption] Akhirnya uang pergantian diberikan secara cash. Kamipun diminta membuat surat pernyataan di atas materai. Isinya bahwa kami bersedia mengembalikan uang sejumlah Rp. 345.210,- tadi jika ternyata bank sudah melakukan koreksi. Surat pernyataan ini sempat saya komplain. Saya sampaikan sebaiknya mereka (pihak Carrefour) yang langsung meminta ke bank dan jangan kami lagi yang mengurus pengembalian uangnya. Komplain saya diterima dan ditambahkan kalimat "yang akan diminta oleh pihak Carrefour ke bank". Berhubung kartu debit itu milik istri saya, diapun membuat surat pernyataan tadi dan menandatangani tanda terima uang sebesar Rp. 345.210,- itu. Walau sebenarnya yang kami terima masih kurang sepuluh rupiah. Hanya Rp. 345.200,- saja. Tanpa sengaja saya melihat ada form lain yang dipegang oleh si pegawai. Kumpulan form itulah yang rupanya dipakai mereka sebagai acuan untuk kasus kami. Rupanya kasus nyaris serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Kenapa saya katakan nyaris? Karena kasusnya agak berbeda. Sekilas saya lihat surat pernyataan seseorang bernama Dewi dan rupanya terjadi kasus pembayaran dobel juga namun menggunakan kartu kredit. Sempat terlintas juga di pikiran saya kalau kejadian ini disengaja dan sudah dilakukan berkali-kali oleh pihak Carrefour. Lumayan juga kan, kalau barang diberikan ke konsumen namun konsumen membayar dobel? Tapi pikiran itu segera saya buang jauh-jauh. Saya yakin kalau Carrefour dibawah kendali Chaerul Tanjung tak mungkin melakukan hal senista itu.

[caption id="attachment_276323" align="aligncenter" width="614" caption="Struk belanja kami waktu itu, tertera jumlah Rp. 345.210,- dengan debit via EDC BCA"]

13837216721011675614
13837216721011675614
[/caption] Setelah uang diterima, iseng-iseng saya tanyakan kembali, "Lalu, apa kompensasi pihak Carrefour untuk kami? Bagaimana dengan waktu kami yang telah terbuang percuma? Bagaimana dengan biaya transportasi untuk mengurus hal ini? Bagaimana dengan biaya parkir?"

"Sejauh ini, hanya ini yang bisa kami berikan Pak" sahut si mbak pegawai tadi.

"Jadi, tak apa ya, kalau saya masih menuliskan ini di media?" tegas saya.

"Iya Pak, tidak apa-apa" jawab mbak itu. Saya sendiri agak menyesal juga tak sempat melihat namanya.

Jadi begitulah pembaca. Tidak ada kompensasi apapun yang diberikan pihak Carrefour kepada kami. Uang kembali. Itupun kurang sedikit. Mbok ya dibulatkan ke atas, jangan ke bawah, pikir saya. Karena peristiwa ini telah terjadi pada saya maka berikut ini beberapa tips yang bisa saya berikan untuk pembaca yang juga sering menggunakan kartu debit saat berbelanja:

Pertama, usahakanlah membayar secara tunai. Memang agak rugi dengan jumlah uang kembalian yang sering dibulatkan. Tapi lebih baik rugi sedikit daripada seperti saya harus rugi waktu dan tenaga berikut rugi biaya transportasi untuk bensin dan parkir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun