Mohon tunggu...
Muhammad Wildhan Pamungkas
Muhammad Wildhan Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis di masa depan

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Semester 6

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Berlibur Akhir Pekan di Dufan yang Berujung Tepar!

26 Juni 2022   19:05 Diperbarui: 26 Juni 2022   19:26 1228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antrian Rumah Riana 25 Juni 2022. Dokumentasi Pribadi

Setelah memasuki wahana Rumah Riana. Kami berdelapan berkeliling dufan. Pada saat itu mencari wahana halilintar hingga akhirnya wahana tersebut ditemukan pun. Saya, sepupu dan kakak pun memutuskan mengantri kira kira setengah jam baru sampai dapat menaiki wahana tersebut.

Namun saat melihat seseorang menaiki wahana tersebut rasanya sakit batin karena tiba tiba merasakan ketakutan, namun dalam diri mencoba untuk berani. 

Wahana Halilintar. Dokumentasi Pribadi
Wahana Halilintar. Dokumentasi Pribadi

Hingga sampai mendapatkan kesempatan tersebut dan benar saja. Saya duduk dengan orang asing dan tentunya dengan memegang pegangan yang kuat pada pengaman. Baru dimulai pun langsung menutup mata erat erat hingga akhirnya wahana pun dimulai yang tentunya sangat mendebarkan jantung ini. 

Jika dipikir pikir selama ini ke Dufan pun belum pernah menaiki wahana ini yang tentunya menjadi tantangan yang sudah terlaksanakan namun tetap saja dalam keadaan takut dalam ketinggian dan takut melihat ke bawah.

Setelah turun dari wahana tersebut pun, saya merasakan pusing. Dan tentunya setelah menaiki wahana tersebut pun saya rasanya enggan menaiki wahana lagi karena benar benar merasakan pusing. Efek dari ketakutan yang dimiliki.

Akhirnya kami pun berkeliling lagi hingga menemukan Kereta Misteri yang sudah diincar sejak awal datang.

Wahana Kereta Misteri. Dokumen Pribadi
Wahana Kereta Misteri. Dokumen Pribadi

Kami berdelapan pun mengantri namun saat petugas mengumumkan bahwa wahana ini seperti wahana halilintar yang sebelumnya saya naiki ya tentunya diriku yang tadinya berani dan ingin menaiki wahana ini pun langsung keberanian ini langsung menciut namun bedanya wahana ini di dalam ruangan.

Di awal memasuki wahana benar benar gelap hanya di beri cahaya pudar. Saya dan yang lainnya mengantri di tengah gelap hingga akhirnya sampai dimana kita akan menaiki wahana tersebut. Aku mendapatkan duduk dengan kakakku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun