Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Sejarah T-Shirt, dari Pakaian Ikonik yang Melambangkan Perlawanan

7 Juni 2021   17:09 Diperbarui: 7 Juni 2021   17:09 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
T-Shirt telah menjadi salah satu pakaian ikonik, namun orang sering lupa bahwa asal usulnya (Uniqlo via kompas.com)

Sekitar waktu ini orang mulai menyadari keuntungan yang dihasilkan dari kaos grafis, dan pada tahun 1960-an, inovasi di bidang percetakan, termasuk lahirnya sablon, akan membantu mengubah industri kaos menjadi seperti sekarang.

"Media untuk Pesan"

Meskipun t-shirt grafis dan percetakan t-shirt dimulai pada 1950-an dan 1960-an, baru pada tahun 70-an t-shirt menjadi platform pengiriman pesan yang kuat seperti yang kita kenal sekarang.

Untuk ini, kita berterima kasih kepada gerakan punk.

Meningkatnya popularitas logo band rock, bersama dengan protes Perang Vietnam, benar-benar membantu memperkuat t-shirt sebagai platform pengiriman pesan.

Mengenakan T-Shirt dengan tulisan tertentu berartu "tentang mengejutkan dan membuat marah orang dan menantang status quo," kata Nothdruft.

The New York Times dapat menyimpulkannya lebih baik, ketika munculnya t-shirt grafis membuat mereka menamakannya "media untuk pesan."

Nothdruft, dalam deskripsi pamerannya, menyebut kaos itu sebagai "kanvas kosong ... [yang] mengaitkan Anda dengan gerakan atau suku budaya tertentu."

Tentu saja, sifat cair kaos berperan dalam daya tariknya yang luas.

Sebagai kanvas kosong, t-shirt dapat dilihat sebagai fashion atau pakaian kasual, mengganggu atau sederhana, semua tergantung pada bagaimana Anda memakainya.

"Dalam bentuknya yang paling murni, ini adalah pakaian yang paling demokratis," kata Nothdruft kepada BBC.

Baca juga:
"T-shirt Versace Bikin China Meradang" oleh Wahyuni Susilowati
"Kisah T-Shirt dalam Globalisasi" oleh Yudhi Hertanto

Tidak Akan Kemana-mana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun