Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hajar Aswad: Asal Mula, Sejarah, dan Cara Mencium Batu dari Surga

5 Mei 2021   16:28 Diperbarui: 5 Mei 2021   16:33 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar di atas menunjukkan Hajar al-Aswad (Batu Hitam), yang terletak di sudut tenggara Ka'bah

Tawaf dimulai dan berakhir menghadap batu suci ini.

Selama berabad-abad, tak terhitung banyaknya orang termasuk banyak Nabi terutama Nabi Muhammad (SAW) sendiri, para Sahabat ( ), tokoh-tokoh saleh dan jutaan Muslim yang melaksanakan haji dan umrah telah menempatkan bibir mereka di atasnya.

Dari mana asalnya Hajar Aswad?

Hajar Aswad dibawa dari Jannah dan dipersembahkan kepada Ibrahim ( ) untuk ditempatkan di sudut Ka'bah. Ibn Abbas ( ) meriwayatkan bahwa Nabi () berkata:
"Batu Hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam." [Tirmidzi]

Doa diterima oleh Hajar al-Aswad dan pada hari kiamat Ia akan bersaksi untuk semua orang yang menciumnya. Nabi () berkata:
"Demi Allah! Pada Hari Qiyamah, Allah akan mempersembahkan Hajar al-Aswad sedemikian rupa sehingga ia memiliki dua mata dan lidah untuk bersaksi tentang Iman dari semua orang yang menciumnya. " [Tirmidzi]

Baca juga: "Misteri di Balik 'Hajar Aswad, Maqam Ibrahim, dan Hijr Ismail' di Ka'bah" oleh Fadly Bahari

Penempatan Hajar Aswad terjadi saat orang Quraish membangun kembali Ka'bah

Ketika orang Quraisy menghancurkan Ka'bah Suci untuk dibangun kembali, perselisihan muncul ketika bangunan tersebut mencapai tingkat Hajar Aswad.

Mereka berbeda pendapat tentang siapa yang berhak mengembalikan Hajar Aswad ke tempat asalnya.

Perang saudara akan segera pecah. Banu Abdu'd-Dar membawa semangkuk penuh darah dan semua suku memasukkan tangan mereka ke dalamnya, yang berarti mereka telah memutuskan untuk bertarung satu sama lain.

Tetapi Abu Umayya Ibn al-Mugheera, sesepuh mereka, meminta orang Quraisy untuk menyetujui pendapat orang pertama yang datang melalui Gerbang Bani Shaybah dan mereka semua menyetujui saran ini.

Yang pertama datang melalui gerbang ini adalah Nabi () dimana momen ini terjadi lima tahun sebelum misinya.

Dia meletakkan Hajar Aswad di tengah selembar kain, dan meminta perwakilan dari masing-masing suku untuk memegang salah satu ujung kain dan mengangkatnya ke tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun