Ada dua wacana yang sedang berkembang terkait perubahan nomenklatur kementerian sebagai bagian dari lembaga eksekutif di Republik Indonesia.
Yang pertama, wacana peleburan Kementerian Riset dan Teknologi yang akan dilebur dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wacana yang kedua dan mungkin dianggap krusial adalah pembentukan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.
Sulit untuk membicarakan dua wacana di atas karena pro kontra yang cukup besar (dan saya merasa Kompasianers lain lebih paham untuk menulisnya).
Baca juga: "Perubahan Nomenklatur Kementerian Dilakukan, Reshuffle Jilid 2 Kabinet Jokowi Menjelang?" oleh Fery W.
"Perlukah Kementerian Investasi?" oleh Munir Sara
Bagaimana kalau kita membicarakan Kementerian Nyeleneh yang membuat geleng -- geleng kepala?
Ya, beberapa negara menciptakan Kementerian khusus untuk menangani masalah yang dalam pandangan kita remeh temeh, namun bagi mereka penting dan perlu ditangani.
Berikut 5 kementerian terunik di luar negeri.
1. Menteri Kesepian, Inggris
Pada tahun 2018, Perdana Menteri Inggris Theresa May telah menunjuk Tracey Crouch sebagai "the Minister of Loneliness" yang pertama. Ya, anda tidak salah membaca bahwa Pemerintah Inggris menugaskan pejabat setingkat Menteri untuk menangani kesepian atau isolasi sosial.
Posisi ini muncul setelah laporan Parlemen Inggris yang menyebutkan bahwa 9 dari 67 juta populasi penduduk Inggris di tahun 2017 merasakan kesepian.
Setelah 3 tahun berlalu, Kementerian ini telah menghasilkan inisiatif berbasis digital dan langsung agar masyarakat mau lebih terbuka membicarakan kesepian dan mendistribusikan anggaran hingga lebih dari 20 juta Pounds untuk melawan kesepian.
Menarik untuk melihat efektivitas kementerian ini, apalagi setelah di tahun 2021 ini, negara seperti Jepang juga menciptakan posisi setingkat Menteri untuk menangani masalah kesepian dan kesehatan mental.
2. Kementerian Yoga, India
Pada tahun 2014, pemerintah yang dipimpin Narendra Modi menciptakan sebuah kementerian baru yang secara khusus mempromosikan praktik medis tradisional India dan Yoga.
Shripad Naik diangkat sebagai menteri AYUSH - singkatan dari Ayurveda, Yoga, Unani, Siddha dan Homeopati.
Sementara pembentukan kementerian ini menimbulkan kontroversi, efek langsung - tidak langsung dari kementerian Yoga terasa dengan pemecahan rekor peserta Yoga terbanyak yang diselenggarakan di India yang melibatkan 100.984 peserta pada Juli 2018 dan bertepatan dengan Hari Yoga Internasional.
3. Kementerian Kebahagiaan, Uni Emirat Arab
UEA tidak membiarkan warganya sendirian mencari kebahagiaan dan mereka menunjukkan keseriusan dengan membentuk kementerian kebahagiaan pada Februari 2016.
Ohood Al Roumi dilantik menjadi Menteri pertama dari Kementerian ini dan pernyataan pembukanya cukup tegas.
Ia mengatakan bahwa pekerjaannya bukanlah bahan tertawaan --- dia harus memikul tanggung jawab yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menjadikan negara itu di antara lima negara paling bahagia di dunia pada tahun 2021 dengan menyelaraskan semua rencana, program, dan kebijakan pemerintah.
Berdasarkan Laporan Kebahagiaan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa 2021, UEA hanya menempati peringkat ke-25 di antara 149 negara.
Baca juga: "Bisakah Kita Belajar Bahagia dari Skandinavia?"
4. Menteri Toilet, Jepang
Jika seseorang ingin membuat daftar tiga hal teratas Jepang yang terkenal, toilet pasti menjadi salah satunya.
Toilet memiliki tempat tersendiri di Jepang yang memiliki museum senilai 60 juta Dollar Amerika Serikat dan dikhususkan untuk sarana kebersihan satu ini.
Selain itu, Menteri Pemberdayaan Wanita Jepang, Haruko Arimura, menambahkan gelar tidak resmi pada namanya - Menteri Toilet - pada tahun 2014.
Gelar tersebut muncul karena keyakinannya bahwa memperbaiki toilet umum sangat penting bagi kemajuan wanita.
5. Kementerian Mentor, Singapura
Jika sulit membayangkan hal ini terjadi di sekitar Indonesia, kita harus menengok kementerian unik dari negara tetangga.
Kementerian Mentor (ya seperti mentor di dunia kerja) pernah diadakan oleh Singapura antara 2004 sampai 2011.
Posisi menteri mentor diisi oleh eks Perdana Menteri yang juga menjadi arsitek pendirian negara Singapura, Lee Kuan Yew.
Dari tulisan di atas, apakah kompasianers bisa membayangkan Kementerian Unik yang bisa diadakan di Indonesia?