Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bisakah Kita Belajar Bahagia dari Skandinavia?

4 Maret 2021   16:03 Diperbarui: 19 Maret 2021   11:33 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi terus merasa bahagia. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Laporan tahunan United Nations Sustainable Development Solutions Network yang biasanya terbit pada bulan Maret menyajikan peringkat negara paling bahagia. 

Finlandia ditahbiskan sebagai negara paling bahagia berdasarkan laporan tahun 2020, mempertahankan posisinya yang diraih sejak 3 tahun yang lalu.

Sebelum Finlandia, ada Norwegia dan Denmark yang masing-masing meraih gelar negara paling bahagia pada tahun 2017 dan 2016. 

Balik kepada Finlandia, mereka sering dijadikan pembanding oleh netizen Indonesia dalam hal sistem pendidikan yang berujung kemudian kepada tingkat kebahagiaan yang dialami masyarakatnya.

Baik Finlandia, Norwegia, dan Denmark sama-sama dari regional Skandinavia. Jika data mengatakan mereka begitu konsisten untuk bahagia, pertanyaan menggelitik lalu muncul. Apakah benar bahwa orang Skandinavia sebahagia itu?

Untuk menjawab hal tersebut mari kita definisikan tentang apa itu kebahagiaan. Jika mengutip KBBI, maka kebahagiaan bermakna 'keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yang menyusahkan)'. Namun, tunggu dulu.

Kita perlu menyadari bahwa jawaban setiap orang tentu punya jawaban berbeda-beda tentang kebahagiaan. Menarik bukan jika kemudian anda membayangkan bahwa setiap orang yang berbeda pendapat tersebut kemudian tinggal dalam satu tempat yang kemudian kita sebut sebagai Negara.

Menurut United Nations Sustainable Development Solutions Network, 6 syarat yang harus dipenuhi oleh negara untuk memiliki nilai besar dalam standar kebahagiaan adalah: 

  • Angka harapan hidup di negara tersebut panjang; 
  • Social support untuk warganya memadai; 
  • Warga memiliki beragam pilihan untuk menjalani hidup; 
  • Seberapa dermawanan warga negara tersebut; 
  • Negara dinilai memiliki sistem yang adil berlaku untuk seluruh masyarakat; 
  • Serta memiliki Gross Domestic Product (GDP) per kapita yang tinggi.

Persyaratan di atas tentu dipenuhi oleh negara Skandinavia secara konsisten berdasarkan fakta bahwa Denmark dan Norwegia konsisten berada di 5 besar negara bahagia dengan Swedia berada dalam 10 besar teratas sejak penilaian ini dimulai pada 2013. 

Namun, bahagia tidak berarti lenyapnya masalah dari negara-negara tersebut dan bagaimana kemudian dengan standar penilaian lain akan kebahagiaan akan memunculkan kontradiksi yang unik atas Skandinavia.

Bahagia Belum Tentu Lepas dari Masalah

Perekonomian Skandinavia dikenal dengan pengembangan energi hijau terbarukannya. Mereka menjadi role model dalam upaya membuat seluruh warganya memiliki gaya hidup hijau dengan meningkatkan harga minyak domestik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun