Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Mingguan, Visi Impian Guru Penggerak

25 September 2021   18:22 Diperbarui: 25 September 2021   18:28 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan karakter dijadikan dasar pengembangan kepribadian murid dan ditambah dengan cinta terhadap budaya. Mencintai budaya mereka lakukan dengan mempelajari sejarah negara mereka, mencari dan menemukan keunikan budaya lokal dan menjadikan hal tersebut berbeda dengan negara atau budaya lain. Impian ini sungguh akan menjadi kenyataan apabila semua program guru penggerak disadari, diikuti, dipratekkan dalam kehidupan nyata di sekolah oleh guru penggerak.

Tentu visi tentang 3B tidak terlintas begitu saja dalam pikiran saya. Membutuhkan waktu refleksi yang mendalam serta saya harus mundur ke belakang mengingat ide, materi dan pendapat (challenge) yang sudah diberikan baik oleh fasilitator dan instruktur serta didampingi oleh Pengajar Praktik. Narasumber justru membuka mindset saya tentang visi guru penggerak. 

Narasumber sangat membuka wawasan dan pemahaman sehingga saya pada akhirnya dapat menemukan visi impian di masa yang akan datang dengan jelas dan terarah.

Melalui materi tentang bagaimana menyusun visi atau impian pendidikan di masa yang akan datang saya akhirnya menemukan inilah visi impian saya yaitu mewujudkan komunitas belajar 3B (bahagia, berkarakter, berbudaya). Artinya apa? Bahagia sesuai dengan pemikiran KHD bahwa murid belajar harus dalam keadaan bahagia, tidak tertekan, tidak dalam paksaan atau hukuman.

Berkarakter artinya dapat mewujudkan enam Profil Pelajar Pancasila karena pendidikan karakter sangat dibutuhkan oleh murid di masa yang akan datang. Murid yang memiliki karakter yang baik pasti akan mewujudkan budi pekerti yang dewasa dan bertanggung jawab.

Berbudaya yang dimaksudkan disini yaitu murid dapat dituntun untuk mencintai budaya lokal masing-masing daerah. Jangan sampai kemajuan teknologi menyebabkan hilangnya atau memudarnya nilai-nilai kearifan lokal budaya daerah. Nilai budaya juga menjadikan murid belajar hidup sosial kemasyarakatan dan budi pekerti.

Adapun konsep (concept) utama yang sangat penting yang telah pelajari dan akan terus dibawa selama menjadi calon guru penggerak adalah merumuskan visi impian guru penggerak, pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) dan metode BAGJA. Ketiga hal ini menurut saya konsep utama yang memiliki keterhubungan untuk menciptakan Profil Pelajar Pancasila. 

Melalui penyusunan visi yang menjadi mimpi ke depan, saya belajar mengembangkan kemampuan nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada murid. 

Pada bagian ini juga saya dapat mengenal kekuatan dan potensi murid sehingga dapat menyusun strategi realisasi dalam kehidupan nyata di sekolah.Penyusunan peran, kekuatan, dan manfaat aset sebagai kekuatan untuk menunjang visi sangat membantu saya sebagai guru penggerak untuk menemukan esensi dari visi guru penggerak.

Pendekatan IA saya refleksikan sangat cocok untuk dipraktekkan dalam dunia pendidikan, karena pendekatan ini melihat segala sesuatu dengan cara positif dan mengambil hal positif tersebut untuk melangkah maju. Pendekatan ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider dan dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. 

Dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan. Dalam konteks sekolah: Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun