Mohon tunggu...
willemrawung
willemrawung Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk memanusiakan manusia

Kehidupan ada karena cinta dan anugerah maka indahkanlah kehidupan sebelum hati itu padam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Mingguan, Visi Impian Guru Penggerak

25 September 2021   18:22 Diperbarui: 25 September 2021   18:28 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Melalui metode BAGJA saya belajar untuk mengungkapkan hal yang paling menyenangkan atau hal positif dan menarik yang ditemukan dalam interaksi dengan murid. Saya belajar membuka dialog dengan murid dengan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai di tiap bagian tahapan B-A-G-J-A. Menurut saya model BAGJA adalah praktif membawakan proses perubahan berbasis kekuatan.

Perubahan (change) yang terjadi dalam diri saya setelah mempelajari dan mendalami materi tersebut di atas sangat kelihatan dan mulai merubah pola pemikiran tradisional saya untuk menyesuaikan diri dengan konsep Merdeka Belajar. Artinya saya perlu menyesuaikan diri dengan kodrat jaman tapi tidak terlepas dari kodrat alam. 

Sekarang saya memandang murid sebagai seorang pribadi yang harus diperlakukan dengan sebaik-baiknya. Menghargai dan menghormati setiap pribadi murid dan tidak melihat murid sebagai pribadi yang tidak punya pengetahuan apa-apa lagi dan sebagai guru saya bukan satu-satunya sumber belajar. Murid sama seperti kertas yang sudah berisi garis-garis kecil dan garis tersebut saya akan tebalkan melalui pendidikan karakter dan budaya dalam rangka meningkatkan Profil Pelajar Pancasila.

Sebagai pribadi saya juga mengalami bahwa roh Guru Penggerak dengan Konsep Merdeka Belajar mulai menjadi bagian dari keseharian saya melakukan proses belajar mengajar. Sebelum masuk kelas dalam diri saya mulai tertanam untuk bersikap bahagia. Ketika saya bahagia pasti akan menular kepada siswa dengan perasaan yang sama. Saya juga sangat mengingat dengan jelas untuk tidak melakukan hukuman dan paksaan kepada siswa ketika belajar.

Adapun yang saya lakukan apabila menemukan murid bermasalah yaitu berusaha memberi penjelasan dan konsekuensi di masa yang akan datang. Sama halnya juga ketika murid tidak mau belajar atau berperilaku tidak sesuai karakter kepribadian dilakukan pendampingan sampai murid menyadari kesalahannya. 

Pembelajaran pun saya mulai arahkan supaya siswa memiliki kemampuan belajar menggunakan metode problem solving. Masalah dilihat, dipecahkan dan belajar dari pengalaman tersebut. Dengan change ini saya yakin mimpi saya tentang visi murid impian, visi sekolah di masa yang akan datang untuk mewujudkan komunitas belajar bahagia, berkarakter, berbudaya serta dapat berkontribusi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi bukan sekedar slogan semata, tetapi dapat terealisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun