Mohon tunggu...
Wildhan Ayu Syahputri
Wildhan Ayu Syahputri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

College Student at STIAMAK Barunawati, Life is like a box of chocolates, You never know what you're gonna get.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dia yang Menatap Jendela Kamarku dari Taman Belakang Rumah (Bagian 1)

14 Maret 2022   18:40 Diperbarui: 15 Maret 2022   16:17 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku masih ingat dengan rumah tua yang keluarga ku tinggali setelah kami pindah dari kota kami yang sebelumnya, Ayah membeli rumah tersebut dengan alasan rumah nya yang besar,berlantai dua disertai loteng, dan halaman belakang yang luas dan terdapat pohon besar terletak di dekat tempat penyimpanan alat berkebun. 

Rumah ini hanya memiliki tiga kamar, satu kamar di lantai bawah,satu kamar di lantai dua,dan kamar terakhir di loteng karena loteng rumah ini tergolong luas. Karena aku kedua sekaligus anak terakhir,maka orang tua ku menempatkan ku di kamar loteng yang hanya memiliki satu jendela yang menghadap ke arah halaman belakang rumah, aku pun hanya dapat menerima hal tersebut.

Hari-hari awal kami pindah berjalan seperti biasanya,ayah pergi ke kantor setiap  jam tujuh pagi, ibu yang sudah bangun setiap jam lima pagi untuk memasak sarapan,kakak laki-laki ku yang berangkat ke kampusnya jam sembilan,dan aku yang masih dalam tahap penerimaan siswa baru pada saat itu sehingga aku hanya di rumah bersama ibuku. Setiap hari, kesibukan ku hanyalah membantu ibuku di dapur atau terkadang hanya berbaring seharian melihat ponsel ku.

Keseharian kami berjalan normal selama kurang lebih 5 bulan lamanya, namun semua berubah pada hari itu. Hari Jumat,26 November,tahun 2010. Aku sedang membaca novel yang ku sukai sembari duduk di kursi depan jendela kamarku ,awalnya aku sangat fokus membaca kata demi kata yang tertera pada novel ku,tetapi fokusku seketika pecah tatkala aku melirik ke luar jendela, seseorang berbaju serba hitam dan mengenakan topi fedora hitam menatap kearah ku,aku tak dapat melihat wajahnya karena ia mengenakan masker berwarna hitam pula, satu-satunya yang aku lihat hanyalah mata berwarna biru laut yang sangat amat jelas di ingatanku.

Kami saling menatap selama kurang lebih lima menit kurasa, aku menutup novelku dan bergegas turun menuju ke pintu yang mengarah ke halaman belakang rumah. Saat aku membuka pintu tersebut, sosok tersebut menghilang ,tanpa jejak,seolah-olah tidak pernah ada seorang pun yang pernah berdiri disana. Kejadian itu terjadi setiap hari Jumat,di jam yang sama, jam 4 sore setiap aku membaca novel, ia muncul setiap hari dalam dua bulan penuh tapi yang ia lakukan hanya menatap ke arahku ,sama seperti itu setiap hari hingga akhirnya aku tak berniat berlari turun untuk bertemu dengannya.

Setiap ia muncul, aku hanya bertatapan dengannya, hingga saat aku memalingkan wajah barulah ia menghilang. Tapi aku tetap penasaran dengan identitas orang tersebut,hingga akhirnya ku putuskan bertanya. Saat ia muncul, aku menulis,"Siapa kamu? kenapa kamu berdiri disana setiap hari? apa yang kamu inginkan?" di selembar kertas gambar yang aku miliki. Ia memandang sekejap tulisan di kertasku, hingga akhirnya ia mengeluarkan sebuah kertas dan menulis sesuatu, dan aku terkejut saat ia memperlihatkan isi kertas nya padaku.

Kertas itu bertuliskan, "Aku adalah kembaranmu dari alam semesta lain, aku memiliki misi".

Bersambung..

Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran serta beri rating pada cerita ini, terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun