3. Memanfaatkan layanan daring untuk penjualan dan pengiriman produk
Pemanfaatan layanan daring seperti bermitra dengan layanan ojek online, market place, dan sosial media sangat dianjurkan bagi pelaku UMKM, hal ini karena keterbatasan biaya untuk melakukan promosi dan sewa tempat.
Melalui layanan daring pelaku UMKM bisa berjualan secara efektif dan efisien, karena tidak memerlukan biaya yang besar dan waktu yang relatif singkat dan sejalan dengan penerapan anjuran belajar, bekerja, dan beribadah di rumah sehingga pelaku UMKM tidak kehilangan konsumennya bahkan dapat meningkatkan jumlah dan jangkauan produk yang dijualnya.
4. Membuat penawaran menarik terhadap produk yang dijual
Penawaran yang menarik dapat berupa diskon khusus atau paket dengan menu dan harga yang menarik. Hal ini dapat menjadi sebuah peluang untuk meningkatkan penjualan. contohnya penerapan diskon khusus atau  paket berbuka puasa dengan harga yang menarik, paket menu bahan baku atau ready to cook dan lainnya.
5. Memperhatikan arus kas
Arus kas menunjukkan aliran pemasukan dan pengeluaran pada suatu periode yang telah ditetapkan. Arus kas menjadi hal terpenting dari manajemen keuangan sebuah bisnis yang sedang berkembang. Segala strategi yang dijalankan dan langkah yang diambil selama masa sulit ini harus berdasar pada arus kas UMKM.
Contoh mengatur arus kas yaitu menghemat biaya produksi dengan hanya membeli kebutuhan bahan baku sesuai kebutuhan saat ini, membuat skala prioritas dalam pengeluaran dengan memilih anggaran mana yang memiliki dampak signifikan terhadap jalannya usaha, menunda inventaris dan ekspansi bisnis dan memperhatikan serta membuat laporan arus kas secara berkala.
Hal ini sangat penting untuk memprediksi pemasukan dan pengeluaran pada periode berikutnya sehingga pelaku UMKM dapat merencanakan strategi bisnis yang efektif dan efisien.