Mohon tunggu...
Wiji Lestari
Wiji Lestari Mohon Tunggu... -

Saya adalah seorang ibu rumah tangga, seorang guru, dan seorang pedagang ^^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berkenalan Lebih Dekat dengan Pertanyaan Efektif Melalui DOL

6 September 2014   17:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:27 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengikuti diklat online ini, sangat banyak ilmu yang saya peroleh. Dari beberapa materi yang diberikan, materi terkait kemampuan bertanya guru adalah materi yang paling bermanfaat bagi saya. Setelah mempelajari modul dan video serta mengikuti diskusi kelompok maupun kelas, saya seperti mendapatkan pencerahan tentang bagaimana menciptakan pertanyaan yang efektif. Pertanyaan efektif ini sangat penting dalam proses belajar siswa karena dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut siswa dapat lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Guru juga dapat mengevaluasi pembelajarannya dan mengetahui di mana letak kesulitan yang dihadapi siswa. Hal ini dikarenakan dalam pertanyaan yang efektif, memungkinkan jawaban yang beragam, tidak “saklek” hanya ada satu jawaban benar. Dengan demikian, siswa lebih berani berpendapat berdasarkan hasil pemikiran mereka walaupun mungkin berbeda dengan jawaban temannya. Karakteristik dari pertanyaan efektif yang kemungkinan besar dapat membelajarkan siswa secara maksimal adalah dengan diberikannya pertanyaan yang open-ended kepada siswa. Pertanyaan open-ended menuntut siswa mengembangkan cara untuk memahami pertanyaan dan cara untuk bagaimana menjawab pertanyaan. Selain itu, yang menjadi ciri penting adalah memungkinkan membuat jawaban yang beragam tingkat kebenarannya. Hal ini memungkinkan seluruh siswa dengan kemampuan dan potensi yang berbeda-beda dapat ikut aktif memberikan jawaban dengan caranya masing-masing. Sedangkan pertanyaan yang kurang efektif adalah pertanyaan yang bersifat tertutup karena biasanya pertanyaan tertutup hanya sekedar menuntut siswa mengingat atau menghafal. Selain itu, jawaban dari pertanyaan tertutup umumnya mudah ditebak sehingga memungkinkan siswa yang mengetahui jawabannya akan menjawabnya secara serempak (koor), sedangkan siswa yang mungkin memiliki jawaban yang berbeda tidak berani mengemukakan jawabannya karena takut salah. Materi terkait pertanyaan efektif ini hanyalah sebagian kecil dari materi yang diberikan selama diklat online. Demikian banyaknya ilmu selama diklat ini akan menjadikan saya semakin paham bagaimana seharusnya menjadi guru dalam kurikulum baru ini. Saya akan berusaha semaksimal mungkin menerapkan apa yang saya peroleh selama diklat dalam proses belajar bersama siswa-siswa saya. Dengan ini, saya berharap cita-cita saya untuk menanamkan perasaan kepada anak didik saya bahwa matematika itu menyenangkan dan mudah dapat segera terwujud. Saya akan mengubah proses pembelajaran menjadi hal yang menarik dan menyenangkan. Misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan efektif yang tidak sekedar menuntut mereka menghafal atau dengan media-media belajar seperti video hasil buatan saya sendiri atau sekedar permainan yang dikaitkan dengan materi. Hal yang menarik selama diskusi adalah pada waktu diskusi kelas terkait pertanyaan open-ended. Pertanyaan dari beberapa kelompok, termasuk kelompok saya ternyata belum termasuk pertanyaan open-ended. Sebelumnya saya berpikir bahwa pertanyaan open-ended itu memiliki satu jawaban benar, tetapi ada beberapa cara untuk mencarinya. Setelah mengikuti forum diskusi, saya tahu kalau pertanyaan open-ended memungkinkan jawaban yang beragam dengan nilai kebenaran yang setara maupun tidak setara. Secara garis besar, ilmu yang saya peroleh dari materi sesi 2 ini adalah tentang apa saja tujuan dari sebuah pertanyaan, apa saja karakteristik pertanyaan yang efektif, apa saja pantangan dan anjuran dalam bertanya, serta bagaimana teknik membuat pertanyaan yang efektif tersebut. Sebuah pertanyaan diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk menelaah kembali materi sebelumnya, menilai kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, memfokuskan siswa pada materi, mendorong siswa berpikir matematis, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sikap inkuiri, memancing siswa mengemukakan pendapatnya sendiri, memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan pendapat yang berbeda-beda dari temannya, mengecek pemahaman siswa, mendiagnosis kesulitan siswa, menilai ketercapaian tujuan pembelajaran, dan membantu guru menentukan laju pembelajaran. Sebelum membuat pertanyaan yang efektif, kita harus mengetahui karakteristik apa saja yang termuat dalam pertanyaan efektif. Karakteristik tersebut di antaranya adalah pertanyaan tidak hanya sekedar menuntut siswa untuk mengingat atau menghafal, tetapi harus menuntut siswa untuk berpikir dalam menemukan jawabannya. Selain itu, pertanyaan juga haruslah bersifat open-ended yang memungkinkan siswa memberikan jawaban yang beragam, bukan jawaban yang serempak (koor). Pertanyaan efektif juga harus memungkinkan siswa lebih memaknai matematika melalui proses belajar yang dilakukan. Sedangkan bagi guru, pertanyaan efektif memungkinkan penilaian kemampuan siswa secara holistik. Membuat pertanyaan yang efektif tidaklah mudah. Kita harus memperhatikan pantangan apa saja yang harus dihindari dalam membuatnya. Di antaranya, kita harus menghindari pertanyaan yang tertutup, yang hanya memungkinkan siswa menjawab ya/tidak. Hindari juga memberikan clue kepada siswa. Apabila siswa belum mampu menjawab dengan benar, jangan pernah menjawab sendiri pertanyaan yang kita berikan. Seharusnya yang kita lakukan adalah memberikan pertanyaan pancingan/penuntun agar siswa berpikir menuju jawaban pertanyaan utama. Dan yang tak kalah penting adalah hindari memberikan pernyataan salah kepada jawaban siswa karena hal ini akan membuat siswa malu bahkan memungkinkan mematikan kreatifitas dan rasa keingintahuannya. Walaupun membuat pertanyaan efektif kelihatannya sulit, sebenarnya ada teknik-teknik yang dapat dipakai untuk membuatnya. Teknik yang pertama adalah dengan bekerja mundur. Langkahnya adalah membuat pertanyaan tertutup, kemudian menemukan jawabannya. Dari jawaban tersebut disusun pertanyaan lain yang memuat jawaban tadi sebagai datanya. Teknik yang kedua adalah dengan mengadaptasi pertanyaan standar. Langkahnya adalah dengan menemukan pertanyaan standar, kemudian memodifikasinya sehingga menjadi pertanyaan yang bersifat open-ended yang memungkinkan cara dan jawaban yang beragam. Artikel ini adalah bagian dari tugas Diklat Online P4TK Matematika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun