Mohon tunggu...
Wiji Nurul
Wiji Nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi 24107030027

Pendiam sama orang baru, berisik kalo udah akrab. Kalo ada waktu luang buat nonton film atau nongkrong. Suka seblak plus ngemil es batu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Instagram Ala Anak Gen Z: Antara Akun First, Secc, dan Curhat di Fake Akun

13 Juni 2025   19:58 Diperbarui: 13 Juni 2025   19:58 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fake akun ini muncul karena kadang kita bingung mau cerita ke siapa. Di dunia nyata, nggak semua orang ngerti. Nggak semua temen bisa dipercaya. Jadi, kita nyari tempat aman buat meluapkan perasaan. Bahkan kadang, satu-satunya tempat buat nangis adalah kolom notes di HP... atau ya, fake akun ini.

Lucunya, fake akun ini bisa jadi penyelamat mental. Tempat kita bisa jujur sama diri sendiri, tanpa takut dihakimi. Walaupun kadang nggak ada yang bales story kita, tapi rasanya udah cukup lega cuma dengan 'ngomong' di sana.

Fenomena ini nunjukin satu hal penting: anak-anak Gen Z itu butuh ruang aman untuk mengekspresikan diri. Dunia makin ribet, standar sosial makin tinggi, dan tekanan dari mana-mana bikin kita kadang pengen kabur sebentar. Makanya, Instagram bukan cuma soal eksistensi, tapi juga jadi sarana untuk jaga kewarasan.

Tiap akun punya fungsi sendiri:

  • First buat tampil "ideal" untuk personal branding.

  • Secc buat tampil "real" untuk nunjukin keseharian kita.

  • Fake buat tampil "emosional"untuk berkeluh kesah.

Semua itu adalah bagian dari diri kita. Dan nggak ada yang salah dari punya beberapa akun, asal kita masih bisa sadar batasannya.

Tapi, Jangan Lupa Offline Juga Penting

Meski dunia digital ngasih banyak ruang buat kita, jangan lupakan dunia nyata. Teman yang bisa diajak ketemu, obrolan yang nggak lewat story, atau pelukan yang lebih hangat dari sekadar emoji . Kadang kita terlalu sibuk nyari tempat buat curhat, sampai lupa ada orang di sekitar yang sebenernya mau dengerin.

Punya banyak akun bukan berarti kita fake, tapi bisa jadi itu cara kita bertahan. Tiap orang punya caranya masing-masing buat menghadapi hidup. Yang penting, tetap sehat secara mental, tetap jadi diri sendiri, dan jangan bandingin hidup kita dengan feed orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun