Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rembug Nasional II Guru TIK dan KKPI di UPI Bandung

1 September 2014   16:48 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:55 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau ditanya apa hasil dari Rembugnas II di UPI Bandung, maka saya akan jawab GURU TIK dan KKPI se-Indonesia semakin kompak, dan akan terus berjuang mengembalikan matpel TIK dan KKPI ke dalam struktur kurikulum sekolah. Namun perlu strategi jitu dan kekompakan guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dan Keterampilan Komputer, dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam memperjuangkannya. Kalau kita kompak dan bersatu tidak ada lagi orang yang berani melecehkan guru TIK dan KKPI. Sebab kita guru TIK dan KKPI adalah mutiara termahal yang ada di sekolah masing-masing.



Seorang teman di facebook group Asosiasi guru TIK dan KKPI Nasional (AGTIKKNAS) di https://www.facebook.com/groups/aktikknas/ menuliskan. "Rembugan berasal dari kata rembug yang artinya omong-omong. Orang yang rembugan berarti melakukan aktivitas omong-omong dengan topik tertentu. Dalam pedusunan dikenal dengan istilah rembug desa yaitu musyawarah yang diikuti seluruh warga desa. Mereka bebas mengemukakan aspirasinya demi menuntaskan permasalahan bersama. Keputusan yang diambil berdasarkan suara mufakat. Tidak ada yang merasa dipinggirkan. Semua keinginan sebisa-bisa ditampung dan dihormati. Pemimpin Jawa suka mengajak rembugan warga agar mereka merasa dilibatkan. Dengan diajak rembugan maka warga akan mau berpartisipasi aktif dalam mendukung setiap program pembangunan. Kalau pemimpin tidak mau mengadakan rembugan, maka oposisi akan datang menghadang".

1409538262953481795
1409538262953481795


Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014, ribuan guru SMP dan SMA yang mengampu mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta guru SMK yang mengampu Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) bukan lagi sebagai guru mata pelajaran. Mereka berperan membimbing siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan guna memperkuat integrasi TIK dalam pembelajaran dan sistem sekolah. Persoalan lain yang mengemuka ialah status guru yang tidak linier. Banyak guru TIK yang latar belakang pendidikannya bidang lain. Saat mata pelajaran TIK diadakan pada 2006, guru mata pelajaran lain yang berminat lantas ditugaskan menjadi guru TIK di sekolah. Demikian koran kompas menuliskannya di http://print.kompas.com/2014/09/01/Guru-TIK-Bingung/.

1409538374451521458
1409538374451521458
Kurikulum 2013 telah memberi dampak yang begitu luas bagi masyarakat pendidikan di Indonesia, tidak terkecuali dampak terhadap Mata Pelajaran TIK di SMP dan SMA juga Mata Pelajaran KKPI di SMK. Hilangnya Mata Pelajaran TIK dan KKPI adalah Fenomena yang menarik sekaligus Absurd di tengah-tengah hingar bingar perkembangan Teknologi Informasi dalam menopang kemajuan Pendidikan di Indonesia. AGTIKKNAS lahir dan mulai membesar menyuarakan persoalan yang dialami guru TIK dan KKPI di sekolah. Semoga AGTIKKNAS dapat bekerjasama dgn aptikom agar guru TIK dan KKPI yg tdk linier bisa diberi diklat dan tdk kuliah lagi s1 kedua.

14095384421248129876
14095384421248129876

"Seiring dengan diterapkannya Kurikulum 2013 pada pertengan tahun lalu oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memicu polemik bagi guru TIK dikarenakan dihapusnya mata pelajaran TIK dalam Kurikulum 2013, sehingga keputusan tersebut menjadikan galau bagi para guru TIK. Menyikapi kegalauan tersebut, pemerintah tidak ingin merugikan guru TIK atau KKPI, sehingga pemerintah menerbitkan Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang “Peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013”. Demikian cuplikan berita di http://berita.upi.edu/2014/08/30/guru-tik-di-sekolah-berperan-sebagai-pembimbing/

14095392092082285067
14095392092082285067
Salah satu presentasi yang menarik disampaikan oleh pak Prof. Dr. R. Eko Indrajit. Beliau adalah ketua Asosiasi Perguruan Tinggi dan Ilmu Komputer (APTIKOM).Beliau menjelaskan tentang rumpun bidang garapan teknologi informasi kepada hampir 500 orang guru TIK dan KKPI yang hadir dari seluruh Indonesia.

14095395541287642315
14095395541287642315
Ketua Asosiasi Guru TIK/KKPI Nasional (AGTIKKNAS) Firman Oktora mengatakan, dalam rembuk nasional kerja sama AGTIKKNAS dengan Universitas Pendidikan Indonesia, Sabtu lalu, terungkap perubahan peran guru TIK yang belum dipahami kepala sekolah. Itu karena belum ada petunjuk teknis dari dinas kabupaten/kota ke sekolah. Masih ada guru TIK yang dialihkan menjadi guru prakarya. Padahal, guru TIK tetap dibutuhkan sebagai pembimbing TIK di sekolah.

1409538540876858882
1409538540876858882
Kini kami menyadari, Kenapa guruTIK dan KKPI begitu mudah dilecehkan dan diremehkan? Karena kita tidak kompak dan tidak menjaga persatuan. Pada akhirnya kita tercerai berai dan seringkali mendapatkan informasi yang salah. Keluh kesah, mengeluh dan hanya tulisan mengeluh di media sosial bukan tindakan guru yang bijaksana. Dengan bergabung bersama AGTIKKNAS, Insya Allah kami akan terus amanah memperjuangkan apa yg anda sampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun