Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Dialog Guru dan Anggota DPR

1 September 2025   20:18 Diperbarui: 1 September 2025   22:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber Dudung Abdul qadir dan moderator lilis Ernawati/PGRI 

Kelas pun meledak tawa. Tapi guru itu hanya tersenyum kecut, karena candaan itu justru terasa nyata.

Revolusi Perancis dan Indonesia

Di Revolusi Perancis abad ke-18, rakyat marah karena bangsawan hidup mewah, sementara rakyat jelata makan roti keras. Di Indonesia abad ke-21, situasinya mirip: wakil rakyat hidup makmur, sementara guru honorer hidup keras. Bedanya, rakyat kita tidak angkat senjata, melainkan angkat jari untuk mengetik meme pedas di media sosial.

Ironi Negeri Pendidikan

Negara ini katanya menjunjung tinggi pendidikan. Setiap pidato pejabat selalu menyebut guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sayangnya, dalam praktiknya, guru justru menjadi pahlawan tanpa tanda kesejahteraan.

Sementara itu, anggota DPR mendapat tanda tangan untuk pencairan tunjangan yang jumlahnya bikin dompet tak pernah kering.

Ada lagi kisah jenaka.
Seorang guru honorer sakit gigi dan ke dokter.
Dokter berkata, "Giginya harus ditambal, Bu."
Guru menjawab, "Tidak usah, Dok. Biarkan saja bolong. Soalnya hati saya sudah terbiasa bolong tiap lihat slip gaji."

Harapan di Tengah Satir

Satir ini memang pedas, tapi sejatinya kita hanya ingin melihat keadilan. Guru tidak minta gaji sama dengan anggota DPR, tapi setidaknya cukup untuk hidup layak tanpa harus menjadi superhero serba bisa.

Kalau anggota DPR bisa punya tunjangan komunikasi intensif, guru pun seharusnya punya tunjangan sabar intensif menghadapi murid-murid yang kadang lebih cerewet daripada emak-emak di arisan.

Kalau anggota DPR bisa reses dengan biaya besar, guru pun pantas dapat biaya untuk kunjungan rumah murid tanpa harus keluar ongkos sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun