Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Warisan Terbaik Kamu?

27 Agustus 2025   10:18 Diperbarui: 27 Agustus 2025   10:18 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Relevansi dalam Kehidupan Kita

Kutipan ini semakin terasa relevan di tengah dunia yang serba digital dan kompetitif. Akal yang cerdas, terbebas dari kebodohan, serta pendidikan yang memadai adalah syarat mutlak agar bangsa ini bisa bertahan dan maju.

Namun, realitasnya kita masih dihadapkan pada berbagai persoalan. Masih banyak anak-anak bangsa yang tidak mendapat akses pendidikan layak. Masih ada orang tua yang berpikir bahwa harta jauh lebih penting daripada pendidikan. 

Masih banyak generasi muda yang kehilangan semangat belajar, terlena oleh kemudahan teknologi tanpa memanfaatkannya secara bijak. Omjay banyak belajar dari 4 kepala sekolah SMA Labschool Jakarta. 

Mulai dari pak Arief Rachman, Ibu Ulya Latifah, Pak M Fakhrudin, dan pak Suparno. Mereka adalah para tokoh idola Omjay dalam bidang pendedekan. Berkat kepemimpinan mereka, banyak siswa berprestasi lahir dan mendunia.

Kita sering mendengar kasus putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. Padahal jika pendidikan ditempatkan sebagai warisan utama, orang tua akan berjuang mati-matian agar anak-anaknya tetap bisa sekolah.

Di era globalisasi, perang bukan lagi soal senjata, tetapi soal ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangsa yang berilmu akan memimpin, sementara bangsa yang bodoh akan tertinggal. Maka tidak salah jika Ali Bin Abi Thalib menekankan pentingnya pendidikan sebagai warisan terbaik.

Kawan-kawan guru penggerak DKI Jakarta angkatan 7/dokpri
Kawan-kawan guru penggerak DKI Jakarta angkatan 7/dokpri

Peran Guru, Orang Tua, dan Masyarakat

Untuk menjadikan pendidikan sebagai warisan terbaik, semua pihak harus mengambil peran. Guru adalah garda terdepan yang menyalakan api pengetahuan. Orang tua adalah madrasah pertama yang menanamkan nilai-nilai. 

Masyarakat dan pemerintah adalah penopang yang harus memastikan akses pendidikan terbuka untuk semua. Pemerintah harus serius menyiapkan anggaran pendidikan untuk generasi emas Indonesia di tahun 2045.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun