Omjay dan Tanaya Faza Atisa: Kisah Cinta Kakek dan Cucu pertamanya yang Menginspirasi
Di usia yang tak lagi muda, Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd --- akrab disapa Omjay --- telah melewati banyak babak kehidupan. Ia dikenal sebagai Guru Blogger Indonesia, penulis puluhan buku, penggerak literasi, sekaligus pendidik yang setia menebarkan semangat menulis di seluruh penjuru negeri. Namun, di balik kesibukannya mengajar, menulis, dan mengisi seminar, ada satu peran yang membuat hatinya selalu berbunga-bunga: menjadi seorang kakek bagi cucu tercinta, Tanaya Faza Atisa.
Cahaya Kecil di Rumah Omjay
Tanaya lahir bagaikan mentari pagi yang hangat, membawa kebahagiaan baru dalam keluarga besar Omjay. Setiap senyumnya seolah menjadi obat lelah, dan setiap panggilan "Kakek..." yang keluar dari bibir mungilnya menjadi alunan musik terindah di telinga.
Omjay sering berkata, "Kalau sama cucu itu rasanya beda. Capek hilang, masalah lenyap, yang ada cuma rasa syukur dan cinta."
Di sela-sela kesibukan, Omjay kerap menyempatkan waktu bermain dengan Tanaya. Ada saat di mana mereka membaca buku bersama di ruang tamu, Omjay membacakan cerita sambil menirukan suara tokoh-tokohnya hingga Tanaya terpingkal. Ada pula momen sederhana seperti berjalan pagi di sekitar rumah sambil menggenggam tangan mungil cucunya, mengajarkan nama-nama bunga dan pepohonan.
Pelajaran dari Seorang Kakek
Bagi Omjay, waktu bersama cucu bukan sekadar bermain. Itu adalah kesempatan untuk menanamkan nilai kehidupan. Ia mengajarkan Tanaya untuk selalu bersyukur, berbagi, dan menghormati orang lain.
"Cucu itu seperti kertas putih," kata Omjay suatu kali, "apa yang kita tulis hari ini, akan dibaca dan diingatnya seumur hidup."
Kadang, Omjay membiarkan cucunya memegang laptopnya dan mengetik huruf-huruf acak. "Biar Tanaya terbiasa dekat dengan dunia literasi sejak kecil," ujarnya sambil tersenyum. Siapa tahu kelak, Tanaya mewarisi darah menulis sang kakek.