Film Lyora mengangkat kisah nyata Ibu Mutya Hafiz yang dikenal luas sebagai tokoh digital perempuan yang tangguh.Â
Di balik prestasinya di panggung nasional dan internasional, tersimpan kisah penantian yang panjang dan penuh ujian: penantian buah hati yang sangat dirindukan.
Lyora adalah simbol harapan dan doa. Nama ini diambil dari nama anak yang lahir setelah masa penantian yang sangat panjang, penuh air mata, dan kesabaran.Â
Film ini menggambarkan bagaimana seorang perempuan tangguh, yang juga pejabat publik, menghadapi tekanan sosial, harapan keluarga, dan perjalanan medis yang tak mudah, namun tetap tegar dan kuat bersama sang suami.
Setiap adegan dalam film ini ditata dengan sangat apik dan emosional. Saya menyaksikan banyak penonton yang meneteskan air mata, larut dalam kisah yang begitu personal namun sangat dekat dengan realitas banyak pasangan di Indonesia.
Komentar Omjay, Guru Blogger Indonesia
Sebagai guru, penulis, dan blogger, saya merasa tersentuh dan terinspirasi oleh film ini. Maka saya ingin menyampaikan langsung pandangan saya:
"Film Lyora bukan hanya menghibur, tetapi juga menyadarkan kita akan pentingnya kesabaran, ketegaran, dan doa dalam menjalani kehidupan."
Sebagai Guru Blogger Indonesia, saya melihat film ini sebagai karya edukatif yang sangat kuat. Ia mendidik, menguatkan, dan menyentuh hati.Â
"Saya berharap film seperti ini lebih banyak diproduksi di Indonesia agar masyarakat, terutama generasi muda, bisa belajar tentang makna keluarga, ketabahan, dan cinta sejati."
Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay), Guru Blogger Indonesia