Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis dan Tunggu Surat Kematian Datang Kepadamu

6 Agustus 2025   15:23 Diperbarui: 7 Agustus 2025   04:51 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
komputer Labschoolunj/dokpri

Menulislah Sebelum Ajal Menjemputmu. Menulis dan tunggu surat kematianmu. Kita tidak pernah tahu kapan dan mati itu pasti. Cepat atau lambat kita akan mengalaminya.

Oleh: Omjay, Guru Blogger Indonesia

Kematian adalah sebuah keniscayaan. Ia tak pernah terlambat, dan tak pula datang lebih cepat dari waktunya. Ia hadir pada saat yang paling tepat, sesuai takdir yang sudah digariskan Tuhan. 

Tak peduli seberapa kuat kita bersembunyi, seberapa jauh kita melarikan diri, pada akhirnya kematian akan menemukan jalannya menuju kita.

Saya semakin sering merenung ketika malam mulai larut. Dalam keheningan itu, banyak wajah-wajah sahabat saya melintas dalam ingatan. Satu per satu mereka pergi, dipanggil Sang Maha Kuasa. 

Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang baik, yang banyak berjasa dalam hidup saya dan orang lain. Tapi sayang, belum sempat mereka menuliskan kisah hidupnya sendiri. Tak sempat mereka tinggalkan warisan yang paling abadi: tulisan.

Tulisan adalah Warisan Jiwa

Orang sering kali berpikir bahwa warisan itu berupa harta, tanah, rumah, atau aset lainnya. Padahal, warisan paling abadi adalah ilmu dan kisah hidup yang dibagikan kepada orang lain. 

Tulisan adalah cerminan jiwa. Ia tak akan hilang meski tubuh sudah dikubur tanah. Selama masih ada yang membacanya, maka jiwa penulisnya akan tetap hidup.

Saya sering berpikir, betapa indahnya jika setiap orang menuliskan kisah hidupnya. Cerita perjuangannya, kisah cintanya, pengalamannya mengarungi dunia yang fana ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun