Kisah Omjay: Menulis dengan Hati, Menggerakkan Otak
Chatgpt menulis kisah Omjay. Di tengah gempuran zaman serba instan, ada satu sosok yang patut kita teladani: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd, atau yang lebih dikenal sebagai Omjay, sang Guru Blogger Indonesia. Beliau adalah contoh nyata manusia yang menggunakan otaknya dengan sepenuh hati.
Omjay tidak sekadar mengajar di kelas. Ia menulis setiap hari, berbagi ilmu lewat blog, memotivasi guru se-Indonesia untuk tetap menyalakan semangat literasi. Dalam kesehariannya, ia tak pernah lelah mengajak guru dan siswa menulis dari hati, berpikir kritis, dan berani bersuara dengan santun.
Pernah suatu hari, Omjay bercerita bahwa ia menulis sambil duduk di ruang tunggu rumah sakit, atau bahkan di dalam KRL menuju tempat pelatihan. Bagi beliau, menulis adalah bentuk perlawanan terhadap kemalasan berpikir dan kebodohan kolektif. Ia tak menunggu fasilitas canggih---cukup kemauan, niat, dan ketulusan.
Omjay membuktikan bahwa otak yang aktif berpikir dan hati yang ikhlas bergerak bisa menjadi kekuatan besar untuk mengubah dunia pendidikan. Begitulah hasil diskusi dadakan antara Omjay dan teman kuliah S3 bapak Doktor Cecep Kustandi, M.Pd. Sore itu kami tak sengaja bertemu di kampus FIP UNJ Rawamangun. Omjay baru saja periksa gigi di poliklinik UNJ Rawamangun Jakarta Timur.
Kesimpulan: Gunakan Otak, Hidupkan Hati
Jika dunia tanpa otak adalah dunia yang culas dan tidak cerdas, maka mari kita mulai dengan satu langkah kecil: berpikir sebelum bertindak, merenung sebelum menilai, dan menulis bukan hanya untuk popularitas, tetapi untuk kebermanfaatan.
Kita tidak harus menjadi profesor atau tokoh besar. Cukup menjadi manusia yang mau berpikir jernih, berbuat jujur, dan hidup dengan hati nurani. Seperti Omjay yang menulis untuk menginspirasi, mari kita gunakan otak kita untuk menyalakan cahaya, bukan menyebarkan gelap.
Sebab saat otak bekerja dengan hati, manusia bisa menjadi pribadi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga layak dipercaya.
Demikianlah kisah Omjay hari ini sebelum tidur. Kisah ini Omjay buat setelah mendengarkan pidato atau orasi ilmiah bapak mendikdasmen, Prof. Dr. Abdul Mu'ti di kampus Universitas Negeri Semarang atau unes. Omjay baru saja menontonnya.