Menulis itu seperti menyajikan makanan yang siap disantap. Kalau menunya enak dan menggiurkan pasti akan habis dimakan dan begitu juga dengan sebuah artikel di Kompasiana. Kita akan menikmati artikel tersebut dan memberikan nilai sesuai dengan selera masing-masing. Pembaca pasti akan memberikan nilai yang baik kalau artikel kita bermanfaat buat pembaca Kompasiana.
Nah, sebuah tulisan atau artikel akan menemui takdirnya masing-masing. Bila bagus pasti akan dipilih oleh admin Kompasiana menjadi artikel pilihan atau artikel utama dan terkadang subyektif admin terasa di artikel utama. Admin Kompasiana seharusnya lebih obyektif dalam menilai sebuah tulisan. Seorang kawan memberikan kritik yang membangun untuk admin Kompasiana. Memang tidak mudah menjadi admin Kompasiana. Semoga ada kenaikan gaji buat para admin Kompasiana di tahun depan.
Tidak semua orang baik ada di dunia maya. Mereka selalu mencari celah agar pembaca lengah di dunia Maya. Mendekati pemilu tahun 2024 akan banyak penipuan yang kita harus lebih berhati-hati dalam mengklik aplikasi yang kurang dikenal. Kemampuan Literasi Digital kita akan terasah kalau kita banyak membaca informasi di dunia Maya.
Omjay selalu memegang teguh perkataan ibu Betti Risnaleni. Beliau guru SD mas menteri Nadiem Makarim. Kata beliau orang baik itu rezekinya baik dan akan bertemu dengan orang baik. Jadi teruslah menjadi orang baik walaupun banyak rintangan yang akan dijalankan menjadi orang baik. Seperti yang sudah dilakukan oleh pak Asep Sugandi yang menjadi juri lomba cerdas cermat computasional thinking di lomba OTN kelima.
Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang Gopay kompasiana yang menggiurkan penulis. Semoga kita dapat belajar menulis setiap hari di Kompasiana. Perhatikan bagaimana para penulis hebat menulis dan bergurulah kepada pakarnya.
Salam blogger persahabatan
Omjay
