Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Mengelola Sekolah di SMP Al Washliyah I

20 September 2022   04:37 Diperbarui: 20 September 2022   07:55 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senen, 19 September 2022, Omjay mendapatkan surat tugas ke SMP Al Washliyah. Omjay diminta untuk menjadi pengawas eksternal ANBK di sekolah yang bagus ini selama dua hari. Senen dan Selasa, 19 sampai 20 September 2022.

Dokpri 
Dokpri 

ANBK adalah singkatan dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer. Omjay ditugaskan mengawas di SMP Al Washliyah bersama pak Humaedi dan Bu Miftah. Kami bertiga mengawas di sekolah ramah anak ini selama dua hari.

Omjay kebagian mengawas di sesi ketiga. Pukul 14.30 WIB baru dijadwalkan mengawas. Sedangkan pak Humaedi ditugaskan sesi pertama dan Bu Miftah sesi kedua.

Dokpri
Dokpri


Ketika mau berangkat mengawas di SMP Al Washliyah, celana panjang Omjay robek tersangkut paku di ruang piket. Omjay mampir dulu ke pasar Sunan Giri untuk menjahit celana panjang. Alhamdulillah bisa diperbaiki oleh tukang jahit yang baik hati. Beliau sudah pintar menjahit dari SMP. Omjay lupa namanya. Katanya, cucunya sudah enam orang. Hebat sekali beliau. Bahkan ada anaknya mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri.

Dokpri
Dokpri

Setelah dari pasar Sunan Giri, barulah Omjay pergi ke SMP Al Washliyah I yang ada di wilayah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dari lokasi yang dishare pak Humaedi, perjalanan hanya sekitar enam menit dari pasar Sunan Giri melalui GOOGLE maps. Omjay sempat terlewat jalannya dan akhirnya putar balik di kawasan industri Pulo Gadung. Alhamdulillah ketemu juga sekolahnya yang berada di dalam kompleks perumahan umum.

Dokpri 
Dokpri 

Jalan menuju sekolah hanya bisa dilewati satu mobil. Alhamdulillah Omjay sampai juga ke lokasi tempat mengawas. Omjay disambut oleh pak Zaka, panitia ANBK dan juga guru Bimbingan Konseleing atau BK di sekolah tersebut.

Dokpri
Dokpri

Omjay diajak ke ruang bimbingan konseling dan diajak ngopi dulu oleh panitianya. Sekotak kue dan sebotol minuman air mineral disuguhkan panitia.  Alhamdulillah rezeki anak sholeh, he-he-he.

Panitia sangat ramah menyambut kedatangan kami sebagai pengawas eksternal. Omjay berkenalan dengan pak Zaka dan pak Al Rasyid yang menjadi wakil kepala sekolah bidang akademik di SMP Al Washliyah I. Sekolah ini terakreditasi A dan menampung sekitar 220 orang siswa.

SMP Al Washliyah I belajar siang hari pukul 12.30 WIB. Pagi hari sekolah dipakai SMK dengan jurusan akuntansi dan perkantoran. Sambil menunggu jadwal mengawas ANBK, Omjay ikut sholat berjamaah di mushollah sekolah yang berada di lantai satu. 

Omjay bertemu dengan salah satu pengurus yayasan dan mendapatkan informasi kalau sekolah ini didirikan tahun 1963. Saat itu Omjay belum lahir. Sekolah ini sudah berdiri dan merupakan tempat pengajian dan pusat studi di kalangan warga Al Washliyah.

Seiring perjalanan waktu, sekolah ini terus berkembang, dan menjadi sekolah umum di bawah naungan yayasan Al Washliyatuddarain. Siswanya cukup banyak dan mulai menurun ketika ada pandemi covid19.

Kebanyakan siswanya adalah dari golongan menengah ke bawah dan rata-rata merupakan siswa yang mendapat bantuan kartu Jakarta pintar atau KJP dari pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Pak Al Rasyid cerita. Pernah ada tiga orang anak yang terpaksa tidak bisa sekolah karena covid19. Mereka harus pulang kampung karena asramanya ditutup. Mereka tak punya saudara di Jakarta. Selama di kampung tidak ada komunikasi dan akhirnya mereka mengalami learning loss.

Untunglah masih ada orang yang baik hati dan membantu mereka untuk bisa sekolah kembali. Ada beberapa kasus siswa diceritakan kepada Omjay dan membuat Omjay belajar bagaimana mengelola sekolah yang baik di masa pandemi covid19. Omjay bersyukur dapat be;ajar langsung di sekolah ramah anak ini.

Ternyata tidak mudah mengelola sekolah yang mampu bertahan dengan akreditasi A. Banyak sekolah swasta yang kehilangan murid atau siswa di masa pandemi covid19. Siswa belajar dengan fasilitas yang ada dari rumahnya masing-masing. Guru yang mengajar harus bisa beradaptasi dengan kondisi tersebut. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah WhatsApp.

Saat Omjay menjadi pengawas, proktor dan teknisinya semuanya perempuan dan kepala sekolahnya juga perempuan. Mereka nampak menguasai di bidangnya masing-masing.

Salut dengan guru-guru yang ada di SMP Al Washliyah I, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Mereka adalah guru-guru tangguh berhati cahaya. Semoga sekolah ini dapat terus eksis dan berprestasi.

Hari ini Omjay belajar mengelola sekolah yang baik dari kawan-kawan guru di SMP Al Washliyah I Jakarta Timur. Kisah Omjay ini semoga menginspirasi kawan-kawan Kompasiana bahwa di dalam kesulitan itu pasti ada kemudahan.

Salam blogger persahabatan

Omjay 

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Dokpri 
Dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun