Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

"Rendang Babi Enak, Loh!"

17 Juni 2022   08:35 Diperbarui: 17 Juni 2022   18:33 43845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Goyang nasi Padang (Dokpri)

Sekarang ini sedang menjadi buah bibir di media sosial. Adanya rendang babi dijual di rumah makan padang. Bahkan ada lagu dangdut goyang nasi padang dengan rendang pasti lidah anda bergoyang.

Diskusi tentang itu menjadi perdebatan di media sosial. Saya pun akhirnya tertarik untuk menuliskannya. Saya menulis dari sudut pandang yang berbeda.

Dalam sejarahnya rendang adalah makanan orang minang di Sumatra barat. Banyak dijual di rumah makan atau restoran padang. Biasanya kita akan berkunjung kembali ke rumah makan padang bila rendang yang dibuatnya enak sekali.

Rendang biasanya dibuat dengan daging sapi. Ada juga yang dibuat dengan daging ayam. Persoalan muncul ketika rendang dimasak dengan daging babi. Kata teman yang sudah mencobanya, enak banget. Tak kalah rasanya dengan rendang daging sapi.

Dalam agam Islam, makan daging sapi itu halal dan makan daging babi itu haram. Jadi seenak apapun daging babi dan dibuat rendang tetap saja haram hukumnya. Orang Islam dilarang makan daging babi.

Persoalannya adalah ketika rendang daging babi dijual di rumah makan padang yang indentik dengan rumah makan halal. Kalau kita pergi ke luar negeri misalnya, maka restoran padang pasti makanannya adalah makanan halal. 

Itulah mengapa banyak orang Islam lebih suka makan di warung Padang bila berada di Bali atau daerah lain yang mayoritas non muslim. Sementara itu di Bali orang beragama Hindu dilarang makan daging sapi. Hewan sapi sangat dihormati oleh orang yang beragama Hindu.

Jadi dalam memilih makanan dan minuman, silahkan memilih yang halal dan cari rumah makan yang bertuliskan halal atau halal food bila anda berada di daerah mayoritas non muslim. Sesuai dengan ajaran agama dan keyakinan masing-masing, pilih makanan dan minuman yang diperbolehkan.

Saat pergi ke Thailand, kawan saya mengingatkan bahwa di sana banyak makanan pakai minyak babi. Sayapun mencari rumah makan yang tidak memakai minyak babi.

Alhamdulillah ketemu nasi goreng tanpa minyak babi. Saya membelinya dengan harga seratus ribu rupiah. Ini nasi goreng termahal yang saya rasakan. Kalau di Indonesia cuma lima belas ribu rupiah saja.

Kembali kepada rendang sapi. Sekarang rendang sudah dikemas dengan aneka rasa. Kita dapat menemui rendang dan bumbunya di berbagai supermarket. Selama saya di Thailand, saya makan rendang dan nasi. Maklumlah anak kost yang menghemat biaya pengeluaran. Makan rendang daging sapi sama nasi saja sudah nikmat sekali. Apalagi bila ditambah sayur daun singkong atau lalapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun