Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Varian Omnicron dan Dilema Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

3 Februari 2022   22:19 Diperbarui: 3 Februari 2022   22:20 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Lantas mengapa Kementerian Pendidikan tidak juga menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah? Mungkin banyak alasan yang bisa menjadi bahan pertimbangan, karena luasnya Indonesia. Secara pribadi saya bisa memakluminya.


Seorang penonton yutube berkomentar.

Kembali lagi semua orang harus bisa bekerjasama, tetap prokes ketat jangan kasih kendor. Teori saja namun pelaksanaan di lapangan beda. Lebih baik kalau tidak bisa disiplin jangan sekolah dulu. Kecuali sekolahnya memang benar-benar bagus dan disiplin dalam prokes. 

Pihak sekolah juga orangtua juga wajib disiplin. Jangan sampai karena ketidakdisiplinan ini anak-anak malah terenggut hak sehat dan hak pendidikan. Sehat tidak hanya fisik tapi juga mental. 

Kita mencontoh ke negara jepang sejak pandemi tidak ada yang namanya PJJ. Karena disiplinnya berjamaah. Pemerintah, sekolah, orangtua kerja keras bareng-bareng demi hak anak-anak. 

Jangan saling menyalahkan. Pokoknya prokes harga mati titik. Kalau gak kompak ya sampai kapanpun anak-anaklah yang menjadi korban.. kehilangan masa-masa bermainnya dan kehilangan masa-masa belajar bersama kawan sekelasnya. Kasihan sekali. 

KITA HARUS SABAR, dan JANGAN TIDAK SABAR KARENA COVID, MASIH MERAJALELA...dan...namanya anak2 msh kurang PEKA dan tidak bisa menjaga PROKES...akhirnya yang terkena KORBAN masyarakat lagi.

Pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen telah diberlakukan di sejumlah sekolah di Indonesia termasuk DKI Jakarta sejak awal Januari ini. Meski tidak sepenuhnya berada di sekolah karena pembelajaran yang masih terbatas, tapi ancaman penyebaran covid-19 termasuk varian omicron masih menghantui. Munculnya sejumlah kluster sekolah perlu diwaspadai dan menjadi peringatan penting untuk mengevaluasi kesiapan belajar di masa pandemi covid-19. 

Bagimana menurut anda? Mari kita berdiskusi plus dan minusnya. Terima kasih.

Salam Blogger Persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun