Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Varian Omnicron dan Dilema Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

3 Februari 2022   22:19 Diperbarui: 3 Februari 2022   22:20 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebab kondisi saat ini sangat mencemaskan orang tua dan kurang menenangkan siswa. Kluster sekolah bisa menjadi sebab penularan omnicron meningkat.

Saat mengajar di kelas, saya putuskan akhirnya pakai zoom kelas untuk mengajar informatika di kelas 7. Sebagian di sekolah dan sebagian lagi di rumah. Alhamdulillah akses internet lancar, sehingga kami bisa berinteraksi dan menyampaikan materi. 

PTM dan PJJ tetap bisa dilaksanakan. Setelah itu saya ikut tes swab di sekolah. Alhamdulillah hasilnya negatif, sementara ada kawan lainnya yang positif. Malam ini saya mulai bersin-bersin. Semoga ini hanya flu biasa.


Berdasakan pengalaman itu, untuk wilayah DKI Jakarta, sebaiknya PJJ saja dulu bila ada indikasi penularan virus Omicron. Tak ada salahnya kita kembali PJJ agar penularan virus Omnicron tidak menyebar di sekolah. Memang ini menjadi dilema yang harus kita pikirkan bersama. 

Pelayanan kepada siswa atau murid tetap menjadi skala prioritas. Tapi kesehatan guru dan siswa juga harus terus menjadi bahan pertimbangan.

Awalnya kami bergembira sudah PTM 100 persen. Anak-anak bertemu dengan temannya sekelas dan bertemu langsung dengan gurunya. Baru saja kami bergembira, ternyata ada siswa dan guru yang dinyatakan postif covid-19. Kami semua akhirnya di tes PCR, dan ternyata bertambah guru yang positif covid-19.

Lindungi anak dan guru kita di sekolah. Sementara ini PJJ saja seperti biasa. Opsi PJJ jangan dihilangkan dulu di sekolah. PTM memang penting, tapi keselamatan nyawa manusia lebih penting. PTM sebaiknya tidak disamakan dengan kondisi desa dan kota. 

Learning loss memang harus dicarikan solusinya sehingga anak-anak kita mendapatkan pelayanan pendidikan yang maksimal. Apa yang dilakukan ibu Rita Wati dari SMPN 2 Mendoro Jembrana Bali, bisa menjadi acuan. beliau terpilih menjadi guru inspiratif kemdikbud tahun 2021.


Sekedr informasi saja untuk saat ini. Puluhan sekolah di Jakarta ditutup, karena temuan kasus covid-19. Saat ini kasus covid-19 di Jakarta juga terus merangkak naik akibat penyebaran varian omicron. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun