Ikut lomba menulis di kompasiana memang asyik. Writing Competition dengan tema JNE Bersama UMKM Untuk Indonesia sangat menarik. Tak terasa sudah lebih dari 3 artikel lahir dari pengalaman pribadi bersama JNE yang cantik. Sebagai pelaku UMKM, saya sangat terbantu dengan produk dan layanan JNE yang nyentrik.Â
Roda perekonomian terus berputar seiring dengan semakin banyaknya layanan dan produk yang ditawarkan oleh JNE yang ciamik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata ciamik adalah baik. Arti lainnya dari ciamik adalah bagus. Jadi JNE akan semakin bagus bila berkolaborasi dengan UMKM.
Nah, pengalaman bagaimana JNE berkontribusi menunjang kebutuhan gaya hidup di era digital memang menarik untuk kita kupas dalam bentuk tulisan. Peran JNEÂ dalam mendukung bergulirnya roda perekonomian Indonesia pada level mikro (UMKM kuliner, tekno, fesyen/beauty, dan sebagainya) menjadi hal wajib yang harus diceritakan panjang lebar.Â
JNE harus mampu menjembatani kebutuhan stakeholders (konsumen, marketplace, fintech, dan sebagainya). Kemudahan konsumen dalam bertransaksi secara online harus terus dikembangkan. Peluang bisnis saling menguntungkan terbuka lebar bagi JNE dan UMKM. Di zaman serba klik sana dan klik sini, membuat JNE semakin terdepan dalam melakukan inovasi di bidang TIK.Â
Layanan lacak kiriman di JNE membuat saya suka dengan perusahaan logistik terdepan di negeri sendiri yang berdaya saing global. Semoga dapat memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan JNE secara konsisten.
Sambil menyimak kegiatan pelatihan belajar menulis malam ini, saya mulai mengingat kembali apa saja pengalaman berkesan yang saya alami bersama JNE. Ibu Aam Nurhasanah sebagai narasumber dan pak Dail Ma'ruf sebagai moderator sudah siap berbagi ilmu dan pengalamannya.Â
Temanya bagus sekali malam ini. Menulis membuatku naik kelas dan berprestasi. Sebuah tema yang mengajak pesertanya untuk naik kelas dan berprestasi.Â
Kami di PGRI berusaha untuk menggerakkan guru-guru agar mampu untuk menulis. Target utamanya adalah mengajak guru menerbitkan buku dari apa yang sudah dituliskannya. Setelah buku terbit, biasanya kami menggunakan jasa JNEÂ untuk pengiriman bukunya.
Motivasi menulis selalu kami sampaikan kepada peserta. "Menulis Aja Lupakan Umur". Pakde Susanto di WAG Lagerunal menyingkatnya menjadi MALU. Kita terkadang MALU untuk menulis sehingga kita tak punya keberanian untuk menulis.Â