Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Presentasi Kunjungan ke Sekolah China

25 Maret 2019   21:25 Diperbarui: 26 Maret 2019   18:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana aik kereta api di china

Setelah memberikan introduksi singkat mengenai perusahaan, Mr. Xu menjelaskan bahwa edukasi yang diberikan oleh perusahaan ini berlatar belakang STEM (Science Technology Engineering Math) yang didasari oleh inovasi teknologi. Semua material robotik yang diperlukan di Experemintal Center dalam proses pembelajaran diciptakan sendiri dengan menggunakan printer 3 dimensi. Perusahaan ini juga memiliki beberapa suku cadang yang berbentuk seperti Lego tetapi disusun dengan magnet untuk membangun robot. Selain itu perusahaan juga sering mengadakan kompetisi DIY (Do It Yourself) yang ditujukan untuk 20 orang peserta didik yang telah lulus seleksi terlebih dahulu. Mereka akan dibawa ke Experimental Center untuk menciptakan robot jenis apapun yang mereka mau tanpa arahan dari perusahaan atau siapapun karena pada dasarnya perusahaan ini ingin para peserta didik tersebut untuk menciptakan kreativitas yang muncul dari dalam dirinya sendiri.

Seusai sambutan dari Mr. Xu kami dibawa oleh salah seorang staff berkeliling ruang kerja untuk melihat pameran berbagai foto dan ikatan kerjasama yang terpampang di sepanjang dinding ruang kerja. Beliau menjelaskan bahwa Xuzhou National Hi-Tech Industrial Developement Zone & IUIA Huaihai International Innovation Center serta Pemerintah China bekerja sama dengan United Kingdom, Amerika, Jerman, dan Perancis dalam mengembangkan pendidikan tentang pemrograman dasar dan robot. Selain itu perusahaan juga mengikat kerjasama dengan universitas kelas Ivy League dunia seperti Oxford University, Hardvard University, Massachusets Institute of Technology.

6. School Visit : The Affiliated Middle School to C.U.M.T. (Kunjungan Sekolah : Sekolah Menengah Yang Berafiliasi dengan C.U.M.T. )

Pada kegiatan kali ini kami berkesempatan untuk mengunjungi 2 sekolah top-notch bukan hanya di Kota Xuzhou tetapi di seluruh dataran Cina yaitu Sekolah Menengah Yang Berafiliasi dengan C.U.M.T. dan Sekolah Menengah Xinyuan.

Dalam kegiatan pertama kami bersama-sama mengunjungi Sekolah Menengah Yang Berafiliasi dengan C.U.M.T. dan setibanya disana kami disambut dengan hangat oleh Kepala Sekolah Wang dan beberapa staff sekolah. Kemudian kami menuju lecture hall untuk mendengarkan sambutan yang disampaikan oleh Mr. Wang. Dalam sambutannya beliau memuji Indonesia yang memiliki kerjasama yang sangat akrab dengan Cina terutama kerjasama dalam bidang edukasi seperti kerjasama C.U.M.T. dengan beberapa universitas Indonesia yang diantaranya ada Universitas Lamben Mankula, Institut Teknologi Nasional Banjarmasin, dan National Veterans Construction Univeristy dari Indonesia.

Kemudian Mr. Wang menjelaskan tentang latar belakang sekolah yang beliau pimpin. Sekolah tersebut merupakan sekolah anak dari C.U.M.T. yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa/i dan staff untuk universitas dari para peserta didik yang telah lulus. Selain itu sekolah tersebut memiliki murid sebanyak lebih dari 1500 orang baik di SMP maupun di SMA (lebih dari 900 murid di SMP dan lebih dari 500 murid di SMA) dan 120 staff pengajar.

Sekolah Menengah Yang Berafiliasi dengan C.U.M.T. memiliki filosofi pendidikan yakni untuk menstimulasi minat, menanamkan kebiasaan, dan membentuk karakter para peserta didik. Menurut Mr. Wang, dengan menstimulasi minat para peserta didik dalam belajar, secara tidak langsung sekolah juga membantu mereka untuk membangun keyakinan diri, menanamkan rasa pencapaian, dan membuat pembelajaran mereka penuh motivasi. Melalui hal ini, Mr. Wang percaya, kita dapat membangkitkan kualitas sempurna dari para peserta didik seperti sifat pekerja keras, optimisme, kepercayaan diri, dan juga rasa kesatuan.

Kemudian Mr. Wang menjelaskan bahwa sekolah yang ia pimpin telah memiliki kerjasama dengan sekolah-sekolah luar negeri seperti Australia, Kanada, dan masih banyak lagi. Setiap tahun lebih dari 100 guru dan murid dipilih untuk belajar ke luar negeri dan lebih dari 100 guru dan murid dari luar negeri juga diundang untuk bertukar ide satu sama lain setiap tahunnya. Terakhir Mr. Wang menyampaikan harapannya agar dapat memperkuat hubungan dengan sekolah-sekolah di Indonesia agar dapat turut berikut serta dalam bertukar ide dengan tujuan untuk mengembangkan dunia pendidikan di negara masing-masing.

Seusai sambutan dari Mr. Wang kami diajak menyaksikan praktik mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris oleh salah seorang guru dan 59 orang para peserta didik. Materi yang dibahas pada saat itu adalah tentang Directions (Arah) dengan metode mengajar yang berpusat pada peserta didik dan berbasis IT. Proses belajar mengajar yang berlangsung sangat tertib dan semua peserta didik sangat antusias dalam belajar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh gurunya.

Setelah proses pembelajaran usai, kami memasuki sesi tanya-jawab dengan guru. Kali ini saya sempat menyampaikan kekhawatiran saya tentang para peserta didik yang lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk media sosial yang sangat menyita waktu dibandingkan dengan membaca buku-buku yang bermanfaat dan bertanya apa cara yang paling efisien untuk menanamkan minat membaca di dalam diri para peserta didik? Kemudian sang guru menjawab, dalam hal untuk menanamkan minat membaca dalam diri para peserta didik kita sebagai guru harus menciptakan subjek-subjek yang dapat menarik minat mereka dalam belajar dan juga dapat menstimulasi ide-ide mereka sehingga timbul kebiasaan membaca yang dapat diterapkannya dimanapun mereka berada. Acara ini ditutup dengan pertukaran hadiah antara pihak sekolah dengan para partisipan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun