Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Presentasi Kunjungan ke Sekolah China

25 Maret 2019   21:25 Diperbarui: 26 Maret 2019   18:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana aik kereta api di china

3. Menyusun penjadwalan

4. Memonitor kemajuan proyek

5. Penilaian hasil

6. Evaluasi pengalaman

Kendala yang sering kita hadapi saat di lapangan (sekolah) adalah pembiasaan dan keinginan untuk mau berubah dimulai dari diri sendiri, baik itu dari guru itu sendiri maupun dari siswa juga dari pihak stake holder yang sangat mendukung dalam keberhasilan pendidikan di Indonesia. semua teori-teori pendidikan dan model pembelajaran adalah sama, hanya saja dalam pelaksanaannya yang berbeda sangat jauh. Maukah kita disiplin dalam mengaplikasikan semua itu?

Secara teori hal-hal yang dilakukan dalam pembelajaran di China ini sama dengan di negara kita yang sudah kurikulum 2013, di mana pembelajaran harus aktif, menyenangkan, dapat mengeksplor peserta didik dengan maksimal. Namun kendala di atas bukan hanya pada aspek sumber daya manusianya saja, tetapi juga pada sistem yang digunakan di negara kita.tugas kami sebagai pendidik adalah bagian membangun motivasi rekan kerja untuk dapat mengaplikasikan teori-teori yang sudah banyak dikenalkan di sekolah, perubahan kurikulum yang terus menyesuaikan dengan perkembangan zaman, yaitu terlebih kepada sistem pendidikan di Indonesia pun yang perlu juga untuk diperhatikan, ditambah dengan fasilitas dan sarana prasarana yang harus mendukung dalam keberhasilan pendidikan di Indonesia. Pemerintah tak lagi hanya menuntut kreativitas para pendidik saja, namun juga harus turut serta melengkapi kebutuhan-kebutuhan dalam pembelajaran supaya peserta didik dapat lebih tereksplor bakat dan kemampuannya.

5. Xu Zhou Technological Innovation Center (Pesat Inovasi Teknologi Xu Zhou)

Xuzhou Technological Innovation Center untuk mempelajari tentang aplikasi pemrograman dasar dan mengkonstruksi robot di sekolah-sekolah kota Xuzhou. Setiba di tempat, kami mengunjungi Oxpont Company yang di dalamnya terdapat International Universities Innovation Alliance (IUIA) dan kami disambut hangat oleh Mr. Chen Xu dan beberapa staff dari perusahaan swasta ini. Di bagian depan office room terpampang visi dari IUIA yaitu "untuk meningkatkan kesehatan dunia, perlindungan terhadap lingkungan dan masyarakat melalui pengembangan berkelanjutan melalui kewirausahaan dan didasari inovasi untuk para peserta didik dan pengusaha global".

Pada awalnya kami melihat pameran beberapa robot yang mereka ciptakan. Robot-robot tersebut seperti fighting robots yang biasa digunakan untuk pertandingan antar robot yang sering diadakan di China. Kemudian ada dancing robot yang melalui perintah dari remote control mampu menari dan mempraktikan bela diri tradisional China. Selain itu ada speaking robot yang mampu berinteraksi dengan manusia tetapi untuk sekarang hanya interaksi dalam bahasa Cina dan mereka sedang mengembangkan speaking robot dalam versi bahasa inggris. Yang terakhir mereka memamerkan robot yang dapat memeriksa kondisi kabel melalui remote control.

Setelah pameran tersebut Mr. Chen Xu memberikan introduksi mengenai perusahaan yang fokus utamanya adalah untuk inovasi dan robot-robot. Dari perusahaan ini berdiri hingga sekarang telah memiliki 16 hak paten yang diantaranya adalah program untuk memberikan instruksi robot, beberapa robot yang ditujukan untuk edukasi, dll. Bahan-bahan untuk robotik mereka ciptakan menggunakan printer 3 dimensi yang mereka miliki sendiri. Produk-produk yang dimiliki oleh perusahaan ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran tentang pemrograman dasar dan robotik di sekolah-sekolah. Apa yang mereka lakukan ini mendapatkan dukungan dari perdana mentri dan pemerintah setempat dan sampai sekarang telah berkolaborasi dengan lebih dari 200 sekolah di Xuzhou mulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga Universitas.

Perusahaan Oxpont juga menyediakan program latihan untuk para guru yang sekolahnya telah mengikat kontrak dengan perusahaan ini. Pelatihan guru tersebut diadakan di Experimental Center milik perusahaan dan berlangsung selama 1 bulan. Setelah para guru tersebut mengikuti pelatihan, mereka dapat langsung mengajar di kelas tentang pemrograman dasar dan robotik. Selain itu untuk para peserta didik, menurut Mr. Xu, mereka dapat menguasai pemrograman dasar dan robotik rata-rata memakan waktu 2 hingga 3 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun