Mohon tunggu...
Wignyo Pawiro
Wignyo Pawiro Mohon Tunggu... Freelancer - Pengamat ekonomi makro

wiraswasta pemotong pajak karyawan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mimpi Sejenak Jadi Menteri Keuangan

3 Februari 2019   17:15 Diperbarui: 4 Februari 2019   19:32 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik bu, ini HP-nya.

Sudah dibilangi, kamu yang nelpon. Ngomong aja Ibu mau telecon.

Tujuh menit berlalu.

Siap bu, sudah terhubung semua. Saya bangga bu, bisa nyuruh bapak-bapak dirjen....

Hush.... sana kopimu di depan.

Maaf bapak-bapak, mengganggu lamunan pagi bapak-bapak, tujuh menit saja.

Saya barusan lihat kertas tercecer. Sudah saya kirim, bisa dilihat.

Intinya begini. Pak Dirjen Bendahara dan pak Dirjen Daerah, tolong itu dikelola kebutuhan kas pusat dan daerah dengan ketat. Masak uang dari hasil jualan bonds yang disalurkan ke daerah hanya dianggurkan. Juga banyak itu instansi pusat dengan duit berjibun. Kalau perlu satukan tempatnya. Itu uang mahal. Ada yang harus kehilangan nyawa untuk ngumpulin.

Ini juga pak Dirjen Utang. Kurangi itu jualan ke non-residen; itu duit pajak untuk bunga beterbangan ke luar. Jualan bapak ini hanya bikin pesta pora mereka  dan perbankan. Pantas bunga kredit ke masyarakat tinggi. Suruh mereka kerja keras, jangan ambil kerja yang tidak berisiko. Mereka bisa ambil spread hingga 5% dan bebas risiko.

Nanti saya minta Gubernur bank agar portfolio perbankan diatur. Kalau  sulit, tolong pak Dirjen Pajak koordinasi dengan Satpol PP di Tanah Abang. Siapkan diri cabut aturan yang mengecualikan pajak atas bunga bonds, pukul rata semua: kenakan pajak final.

Pak Dirjen Anggaran, cek ulang alokasi tahun ini. Pangkas. Bikin keseimbangan primer surplus. Minimal bisa nutup setengah biaya bunga. Pak Fiskal, utak-utik asumsi agar keseimbangan primer 2020 bisa menutup biaya bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun