Mohon tunggu...
Managing The Nation
Managing The Nation Mohon Tunggu... Konsultan - Managing The Nation
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Managing The Nation ini adalah sebuah halaman blog di kompasiana yang memuat pemikiran sederhana seorang warga negara indonesia. Seorang anak desa yang lahir tanggal 4 Mei 1978 di kawasan pesisir selatan Kota Yogyakarta. Pendidikan S1 Program Studi Manajemen dan S2 Program Studi Magister Manajemen. Terjun ke dunia kewirausahaan mulai tahun 1999 melalui beberapa usaha yang dirintis saat itu. Memiliki pengalaman di bidang fintech dan investasi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Indonesia Equity Exchange, Bursa Saham Untuk UMKM Lebih Mudah Lebih Cepat

7 Desember 2019   08:10 Diperbarui: 7 Desember 2019   08:15 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Waktu menunjukkan pukul 14.00. Sekretaris saya masuk dan menyampaikan ada jadwal wawancara karyawan. "oke Mbak, tolong persilahkan dia masuk, "kata saya kepada sekretaris saya, Mbak Lia, lulusan sebuah universitas terkenal di Yogyakarta. Benar memang, hari ini saya jadwalkan untuk wawancara calon staf baru di bidang IT, untuk melengkapi staf lama yang resign.

Ini adalah perusahaan saya, sebuah perusahaan yang bergerak dibidang agregator data bank, dan dari ide kecil waktu dulu kuliah, saat ini kami sudah memiliki belasan karyawan, masih ratusan juta perbulan sih, namun jelas ini sebuah kemajuan yang sangat sempurna.

Apalagi produk kami merupakan produk yang sangat diperlukan bagi sebuah bank. Trust, sulit untuk mendapatkan kepercayaan, apalagi perusahaanku bergerak dibidang keuangan, dimana trust sangat penting.

Ryaadi, itulah nama calon karyawan yang harus saya wawancarai hari ini. Einstein kata saya, begitu kesan pertama ketika dia masuk. Kurus, rambut agak tidak terurus dan tidak rapi. "Halo Mas, silahkan ceritakan pengalamanmu. Pernah terlibat dalam proyek yang menggunakan API?, "tanya saya. Ditengah proses wawancara terdengar lagu Anmesh, Hanya Rindu, siapa lagi ini dengarkan lagu keras keras. Uuuuuuups, ternyata ini nada dering ponsel saya. Busyeeet, ganggu orang kerja saja.

"Mohon maaf ini siapa ya? Ada perlu apa? Apakah kenal saya' "semua pertanyaan nyerocos karena saya merasa terganggung.

"Saya Jono Pak, salesman di sebuah perusahaan fintech di Indonesia. Saya ingin menghadap Bapak, barangkali ada yang bisa kita kerjasamakan dengan perusahaan Bapak yang bergerak dibidang aggregator data bank, "kata si pengganggu di seberang.

Jleeeeep, ini lebih penting dari wawancara ini. Tetapi kok namanya Jono ya, gak menyakinkan. Tetapi bolehlah dicoba, toh rejeki tidak ada yang tau. Seketika itu juga saya panggil Lia. "Lia, tolong nanti jika ada Pak Jono datang disuruh menunggu ya! Saya selesaikan wawancara dulu."kata saya kepada Lia, sekretaris saya.

Waktu menunjukan pukul 15.15. Lia mengetuk pintu dan menyampaikan bahwa Pak Jono sudah datang. Lia saya perintahkan menyaipkan ruang meeting di lantai 2 kantor saya dan meminta agar Pak Jono menunggu. "Halo Pak, dengan Pak Jono ya? Saya Dwi Pak, mohon maaf saya selesaikan dulu wawancara saya," kata saya menemui Pak Jono sebentar karena penasaran, siapa sih kok kenal saya?

15.30 wawancara selesai dan saya segera ke ruang meeting di lantai 2 kantor kami. Baju koko lengan panjang, celana formal, bersandal gunung, rambut tidak terlalu rapi, itu yang saya lihat dari Pak Jono pertama kali.

"Mas Dwi, mohon maaf mengganggu waktunya Mas, kebetulan tadi saya mau ketemu Lawyer di jalan sebelah, namun kantornya tutup, jadi saya mampir ke kantor Mas Dwi. Beberapa bulan lalu sebenernya kita sudah pernah menjadwalkan meeting, terkait dengan perusahaan Mas Dwi yang bergerak dibidang data aggregator, kebetulan saat ini kami sedang menyiapkan bursa bagi UMKM yang sepertinya membutuhkan data dari perusahaanmu, terkait dengan kredit scoring, "kata Pak Jono memulai pembicaraan.

"Lha terus perusahaan Bapak apa? Boleh tahu nama lengkap Bapak?, "saya memotong pembicaraan karena ingin mengetahui. "Indonesia Equity Exchange Mas, bursa saham bagi UMKM, nama saya Harjono, dan jangan digoogling ya Mas, "kata Pak Jono. Apa ini, kok pakai gak boleh di googling segala, batin saya. Secepat itu saya mengambil tab saya dan googling terkait Indonesia Equity Exchange dan Harjono ini siapa? Chairman Indonesia Equity Exchange, haaaah, kenapa beliau merendah seperti itu ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun