Mohon tunggu...
Widyanto Aris
Widyanto Aris Mohon Tunggu... Pegiat Teknologi Blockchain, Web3, AI

Pegiat dan Pembelajar Teknologi Blockchain, Web3, AI dan Emerging Technologies lain nya.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Opini | Dunia yang Bergejolak Butuh Solusi Desentralistik

17 Juni 2025   19:52 Diperbarui: 17 Juni 2025   19:52 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dibuat oleh GenAI

Konflik antara Israel dan Iran yang meletus di pertengahan 2025 telah memicu lonjakan harga minyak, ketegangan antarnegara, dan ketidakpastian baru di pasar global. Namun, di balik krisis ini, satu hal menjadi sangat jelas: sistem global yang terpusat dan rapuh ini tidak lagi cukup untuk melindungi komunitas dari dampak geopolitik.

Di tengah ancaman resesi, inflasi pangan, dan krisis energi yang terus membayangi, kita perlu berani menanyakan ulang: apakah sistem yang kita andalkan selama ini benar-benar siap menghadapi abad penuh gejolak?

Jawaban saya: belum. Karena itu, sudah saatnya kita mulai membangun yang baru---bukan di pusat kekuasaan, tapi di akar komunitas. Bukan lewat ketergantungan, tapi melalui kemandirian yang cerdas dan regeneratif.

Energi Lokal, Bukan Lagi Opsional

Saat harga minyak mentah menyentuh $130 per barel akibat ketegangan di Selat Hormuz, negara-negara pengimpor seperti Indonesia ikut terhuyung. Ini bukan kali pertama, dan kemungkinan besar bukan yang terakhir.

Satu-satunya respons strategis adalah menciptakan sistem energi lokal yang mandiri. Teknologi sudah tersedia: unit pembangkit energi tanpa bahan bakar, sistem mikrogrid bertenaga surya, hingga solusi energi berbasis biomassa.

Kini tinggal persoalan politik dan kemauan: apakah kita bersedia memberikan ruang bagi teknologi kecil yang berdampak besar?

Rantai Pangan Tak Boleh Lagi Rapuh

Krisis logistik global yang terjadi sejak pandemi, diperparah oleh konflik, telah menunjukkan betapa rentannya sistem distribusi pangan kita. Ketika hasil panen tidak bisa dijual karena tidak ada pendingin, ketika harga tomat naik karena solar langka---kita tahu sistem itu sudah gagal.

Kita membutuhkan pendingin hasil tani bertenaga surya di tingkat desa, yang tidak tergantung PLN dan bisa menyelamatkan nilai ekonomi petani. Bayangkan dampaknya jika setiap komunitas memiliki akses terhadap sistem logistik mikro yang efisien dan terbarukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun